TEMPO.CO, Mogadishu - Kepolisian di Somalia menahan seorang gadis berusia 19 tahun yang diduga korban pemerkosaan dan seorang jurnalis yang mewawancarainya seputar kasus pemerkosaannya. Demikian keterengan pejabat pemerintahan Somalia kepada Al Jazeera, Rabu, 20 November 2013.
"Keduanya, baik korban maupun Mohamed Bashir, seorang jurnalis untuk Radio Shabelle, ditahan pada Rabu, 20 November 2013 karena dianggap menyebarkan kabar bohong," ujar juru bicara pemerintah Abdirachman Omar Osman.
Pemilik Radio Shabelle, Abdi Malik Yusuf, kata juru bicara, juga sempat ditahan petugas Kepolisian. Namun, akhirnya Yusuf dibebaskan demi alasan kesehatan. "Bashir dan korban ditahan serta dimintai keterangan oleh Kepolisian," Osman menjelaskan.
Selama interview yang selanjutnya diunggah ke YouTube, korban menuduh bahwa dia diserang oleh sejumlah jurnalis yang bekerja untuk stasiun radio pemerintah, Radio Mogadishu. Korban mengatakan, selama wawancara dia diperkosa di Mogadishu di bawah todongan senjata.
"Dia mengakui ditekan untuk direkam dalam video (oleh Bashir)," ujar Osmar Osman, seraya menambahkan bahwa polisi belum menahan orang yang dituduh memperkosanya.
Juru bicara ini menerangkan kembali bahwa korban dan jurnalis yang ditahan akan dihadapkan ke meja hijau dalam waktu beberapa hari mendatang.
Pada Oktober 2013 lalu, pasukan keamanan pemerintah mendatangi Radio Shabelle guna menahan sejumlah jurnalis dan menutup stasiun siaran ini.
Sedangkan pada Februari 2013, pengadilan Mogadishu menghukum seorang korban pemerkosaan dan seorang jurnalis Somalia yang wawancarainya tahun lalu di penjara. Keputusan pengadilan itu belakangan dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Jurnalis ini selajutnya pindah ke Kampala, Uganda.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Twit Ahok Soal SMA 46 Dianggap Tak Pantas
Politikus Australia Mencibir SBY
Politikus Australia: Marty Mirip Bintang Porno
Krisis RI-Australia, TNI Tarik F-16 dari Darwin