TEMPO.CO, Jenewa - Angka-angka mengkhawatirkan terus bertambah akibat konflik bersenjata di Suriah. Badan Khusus Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNHCR, Selasa, 3 September 2013, melaporkan sudah lebih dari 2 juta orang mengungsi akibat perang.
"Suriah menjadi tragedi besar abad ini, sebuah bencana kemanusiaan dengan penderitaan dan jumlah yang luar biasa dalam sejarah manusia," kata Komisi Tinggi untuk Pengungsi PBB, António Guterres, dalam keterangannya di Jenewa.
Menurut laporan tersebut, setiap harinya rata-rata pengungsi mencapai angka 5.000 orang. Gelombang pengungsi anak-anak, perempuan, dan laki-laki meningkat hampir 10 kali lipat selama 12 bulan terakhir.
"Jika situasi terus seperti ini, jumlah pengungsi akan terus bertambah. Akibatnya, beberapa negara tetangga akan kesulitan," kata utusan khusus UNHCR yang juga aktris Hollywood, Angelina Jolie.
Angka ini belum termasuk mereka yang masih berada di sekitar perbatasan Suriah dan bersiap menyeberang ke negara lain. Mereka diperkirakan berjumlah sekitar 4,25 juta orang.
Menteri dari Irak, Yordania, Libanon dan Turki--empat negara utama tujuan pengungsi Suriah--akan melakukan pertemuan di Jenewa pada Rabu besok. Mereka berharap pertemuan tersebut bisa mencari penyelesaian masalah pengungsi, termasuk soal pendanaan. UNHCR, bulan lalu, mengatakan jika penyelesaian tak segera ditemukan, masalah pengungsi ini akan menjadi masalah banyak negara. Mereka mengatakan, butuh lebih dari sekedar dana US$ 2,9 miliar untuk menyelamatkan pengungsi.
Perang di Suriah, sejak Maret 2011 lalu, diawali unjuk rasa penurunan Presiden Bashar al-Assad. Hingga kini, 29 bulan kemudian, perang tak kunjung berakhir. Diperkirakan sudah lebih dari 100 ribu orang tewas.
REUTERS | RAJU FEBRIAN