Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dukungan Komunitas Punk Rock Untuk Muslim Rohingya  

image-gnews
Sejumlah warga Rohingya terlihat di antara rumah yang terbakar saat terjadinya bentrokan antara kaum Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya di Sittwe, Myanmar, Minggu (10/6). REUTERS/Staff
Sejumlah warga Rohingya terlihat di antara rumah yang terbakar saat terjadinya bentrokan antara kaum Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya di Sittwe, Myanmar, Minggu (10/6). REUTERS/Staff
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Musisi beraliran Punk Rock yang identik dengan rambut merah muda, jaket kulit atau tato tengkorak, seringkali disebut sebagai pemberontak. Namun kali ini, mereka memberontak kekerasan agama di negaranya sendiri. Seperti kelompok Punk Rock di Yangon, Myanmar, yang justru memberontak untuk membela warga muslim Rohingya.

Sementara kalangan lainnya hanya bisa berdiam atas kasus ini, kelompok punk rock di Myanmar justru terang-terangan menentang tindakan biksu Budha yang mereka anggap menimbulkan tindak kekerasan terhadap warga Muslim Rohingya. "Jika mereka biarawan nyata, aku akan tenang, tetapi mereka tidak," kata Kyaw Kyaw, vokalis Rebel Riot.  Bersama bandnya, seperti dilansir Washingtonpost, ia  membanting kemunafikan agama dan gerakan anti-Muslim yang dikenal sebagai “969”.

“Diam dan tidak berbuat apa-apa juga sama bahayanya dengan massa yang meratakan masjid dan bersorak ketika Muslim diburu dan dipukuli sampai mati dengan rantai dan pipa logam," kata Michael Salberg, direktur urusan internasional di Liga Anti-Fitnah yang berbasis di AS.

Saat kekuasaan junta militer Myanmar sudah berakhir dan digantikan oleh pemerintahan reformis yang dipimpin oleh Presiden Thein Sein. Saat ini Myanmar justru dipenuhi konflik komunal yang diduga didorong oleh kelompok penghasut.

Bagi banyak orang, menjadi biksu merupakan bagian penting dan paling dihormati masyarakat. Namun di Myanmar, beberapa dari mereka justru mengklaim warga Muslim sebagai  ancaman bagi budaya dan tradisi mereka.

Seperti Wirathu, seorang pembicara karismatik dan pendukung 969. Ia menyerukan pemboikotan toko-toko milik warga muslim. Ia juga melarangan pernikahan antara perempuan dan laki-laki Muslim, karena menurutnya hal tersebut dapat meningkatkan anka kelahiran warga Muslim.

"Yang dapat saya katakan adalah, orang harus melihat pada ajaran dasar Buddha dan bertanya pada diri sendiri, apakah maksudnya hal ini? Ajaran Buddha sesungguhnya mengajarkan untuk berbuat kebaikan dan menciptakan kedamaian untuk semua kalangan manusia," Kata Ye Ngwe Soe, 27 tahun,  vokalis dari No U Turn, Band punk rock paling populer di negara tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ye Ngwe Soe juga menulis lagu tentang  "Perang Manusia", setelah terjadi kekerasan terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine yang mulai tumpah ke daerah lain. "Ketika saya pergi ke beberapa daerah perkotaan, aku mendengar mereka berbicara tentang 969, membenci Muslim, dan bertindak anarkis. Seharusnya tidak seperti ini,” jelas Ye Ngwe Soe.

Selama pemerintahan militer, komunitas juga punk rock gemar melakukan kampanye membela umat Muslim yang dilakukan secara rahasia. Bisa bertempat di gedung kosong, rel kereta api atau tempat-tempat lainnya. Beberapa orang di komunitas tersebut bahkan terkadang sering ditakut-takuti oleh ancaman penangkapan dan pemenjaraan.

Kyaw Kyaw mengungkapkan, "walaupun aku tidak bisa mengubah dunia, atau Myanmar, atau bahkan Yangon, aku setidaknya bisa mempengaruhi orang di sekelilingku."

"Pihak berwenang mungkin bisa menangkap kami, tapi kami tidak peduli, diserang oleh kelompok tertentu pun kami tidak peduli.  Kami telah mempersiapkan diri untuk membela umat muslim Rohingya." jelas Kyaw kyaw.

WASHINGTONPOST | ANINDYA LEGIA PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.