Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Adnan Rasheed. Youtube.com
Adnan Rasheed. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Seorang komandan Taliban menulis untuk Malala Yousafzai, remaja putri Pakistan yang ditembah di kepala karena menyerukan pendidikan untuk anak perempuan. Dalam surat itu, ia menjelaskan mengapa bocah asal Lembah Swat itu ditembak dan menyatakan penyesalan bahwa hal itu pernah terjadi.

Dalam bahasa Inggris yang buruk, Adnan Rasheed mengatakan ia terkejut mendengar upaya pembunuhan Oktober lalu. Malala mengalami luka serius setelah orang-orang bersenjata dengan penutup wajah merangsek ke dalam bus sekolah saat ia kembali ke rumahnya.

Penembakan itu memicu kecaman di seluruh dunia dan Malala diterbangkan ke Inggris untuk pengobatan. Pekan lalu untuk pertama kalinya dia berbicara secara terbuka dengan berpidato, dalam acara yang dihajat PBB untuk dirinya.

Surat dari Rasheed, yang dibebaskan setelah penjaranya diserbu massa tahun lalu setelah ia ditangkap atas tudingan berkomplotan untuk membunuh mantan presiden Pakistan, menyatakan alasan mengapa bocah itu ditembak. Menurutnya, bukan karena dia menyerukan pentingnya pendidikan, namun karena aktif berkoar menentang Taliban di Pakistan.

"Taliban percaya bahwa Anda sengaja menulis untuk melawan mereka dan menjalankan kampanye fitnah bahwa mereka mencoba mendirikan sistem Islam di Swat dan tulisan-tulisan lain Anda yang provokatif," tulisnya.

Dalam bagian lain surat itu, ia juga mengulas pidato Malala di PBB. "Anda telah mengatakan (di PBB) kemarin bahwa pena lebih tajam dari pedang, sehingga mereka menyerang Anda untuk pedangmu, tidak untuk buku-buku atau sekolah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menambahkan bahwa dirinya tak menentang pendidikan untuk kaum wanita, tapi menentang model pendidikan Barat yang disebutnya mengikuti kurikulum 'setan atau sekuler'.

Dalam sebuah video di YouTube itu, ia menulis dalam suratnya kepada Malala bagaimana ia 'terkejut'  mendengar serangan terhadap anak anak seorang pendidik ini. Namun ia sepakat bahwa Malala harus dibungkam karena dia 'menjalankan kampanye untuk memfitnah upaya Taliban untuk mendirikan sistem Islam di Swat dan tulisan-tulisannya yang provokatif. "

"Ada ribuan gadis yang pergi ke sekolah sebelum dan sesudah pemberontakan Taliban di Swat, tapi mengapa hanya Anda yang ditarget oleh mereka?" tulisnya.

Di akhir suratnya ia menyatakan, kabar yang beredar mengenai dia ditembak karena memperjuangkan pendidikan bagi anak perempuan adalah "tidak jujur". "Bukan pendidikan, tetapi propaganda Anda adalah masalah, begitu juga apa yang Anda lakukan sekarang," tulisnya.

MAIL ONLINE | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.