TEMPO.CO, Surabaya - Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi tuan rumah pertemuan antara negera-negara kawasan ASEAN dengan Korea Selatan. Pertemuan ke-17 ini diselenggarakan selama dua hari di Hotel JW Marriot, Senin hingga Selasa, 10 - 11 Juni 2013.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia I Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, pertemuan berisi dialog yang akan difokuskan pada upaya peningkatan kerja sama yang meliputi tiga pilar, yakni sosial budaya, ekonomi, serta politik keamanan kawasan.
Menurut Puja, pemilihanSurabayasebagai tempat pertemuan karena memiliki fasilitas internasional.Surabayajuga telah memiliki jalinan kerja sama sister city dengan Bussan, salah satukotaterkenal di Korea Selatan. "Dialog ini merupakan momen penting untuk memperkuat kemitraan," katanya, Senin, 10 Juni 2013.
Puja menjelaskan, hasil dialog oleh pejabat tingkat direktur jenderal itu akan dibawa pada pertemuan tingkat menteri di Brunei Darussalam akhir Juni 2013.
Di bidang sosial budaya, ASEAN - ROK (RepublicofKorea) sepakat untuk menjalin kerjasama di bidang pendidikan, pertukaran pemuda, media dan budaya, pengembangan sumber daya manusia, serta lingkungan dan perubahan iklim. Sedangkan di bidang ekonomi, meningkatan volume perdagangan antara ASEAN dengan Korea Selatan.
Indonesia merupakan negara koordinator dalam kerjasama ASEAN - Korea Selatan selama tiga tahun sejak 2012 hingga 2015. Penunjukan Indonesia koordinator setelah ada pertemuan para menteri luar negeri negara-negara ASEAN dengan Korea Selatan pada Juli 2012 di Hanoi. Kemitraan ASEAN - Korea Selatan pertama kali dibentuk pada November 1989 dan resmi menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada Juli 1991.
Puja mengatakan, kemitraan ASEAN dan Korea Selatan saat ini cukup strategis karena pada 2015 mendatang akan dibentuk Komunitas ASEAN.
Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota Surabaya Ifron S Hadi mengatakan, even ini menjadi kesempatan untuk mengenalkan Surabaya. "Kepada negara delegasi kami akan memberikan informasi seputar wisata Kota Surabaya," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA