TEMPO.CO, Islamabad - Putra bekas Perdana Menteri Pakistan, Yousuf Raza Gilani, dilaporkan diculik saat berkampanye menjelang pemilu di kampung halamannya, Multan, Kamis, 9 Mei 2013.
Ali Haider Gilani diambil paksa oleh sejumlah pria bersenjata diiringi adu tembak dengan pengawalnya yang menyebabkan sekretaris prbiadinya tewas dan sejumlah orang dekatnya cedera. "Beberapa orang datang dengan sepeda motor dan mobil membuka tembakan, selanjutnya menculik putra Yousuf Raza Ginalni, Ali Haider dengan sebuah sepeda motor Honda hitam," kata pejabat kepolisian Khurram Shakur.
Rehman Malik, bekas Menteri Dala Negeri dan pemimpin PPP -partai yang berkuasa selama lima tahun di Pakistan- berbicara kepada Al Jazeera usai penculikan, "Ada nyalak senjata antara pasukan bersenjata pro dan anti-Taliban. Mereka selanjutnya menculik putra pemimpin kami. Kami sedih atas peristiwa ini dan berdoa agar supaya dia dalam keadaan selamat."
Koresponden Al Jazeera, Intiaz Tyab, melaporkan dari Pakistan, " Apa yang kami ketahui adalah sekelompok pria bersenjata menyerbu rapat umum, sedikitnya delapana orang cedera dan satu tewas."
Ali Musa, kakak kandung Ali Haider, mengatakan, "Kami ingin adik kami kembali malam ini (Kamis, 9 Mei 2013). Jika kami tidak mendapatkannya, kami tidak akan izinkan pemilu digelar di kawasan ini."
"Keluarga Yousuf Raza Gilani adalah salah satu yang paling berkuasa di kawasan tersebut dan ini (penculikan) akan berdampak pada penyelenggaraan pemilu," lapor Tyab.
Tyab melanjutkan, "Kami belum mendengar adalah sekelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut, tetapi PPP menjadi sasaran Taliban Pakistan untuk tidak ikut serta dalam pemilu."
Pemilu Pakistan akan digelar pada Sabtu, 11 Mei 2013. Pesta rakyat ini merupakan tonggak demokrasi di negara yang separuh sejarahnya dipimpin oleh penguasa militer, namun kampanye pemilu dirusak oleh ancaman dan serangan Taliban terhadap hampir semua partai sekuler yang menyebabkan lebih dari 110 orang tewas sejak pertengah April 2013. Taliban Pakistan mengatakan, mereka telah mengirimkan pasukan bununuh diri guna menggalkan pemilu pada Sabtu, 11 Mei 2013.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Penggerebekan Teroris | E-KTP |Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bos Perbudakan Buruh Panci, Yuki Irawan Buka Suara
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Pintar Agama dan Bahasa Arab, Fathanah Tak Jumatan
Arya Wiguna: Vitalia Sesha itu Beneran Cantik
Fathanah Naikkan Gaji Sopir Tiap Bulan