TEMPO.CO, Kolombo - Seorang turis Inggris ditahan di bandara di Kolombo, Sri Lanka setelah petugas imigrasi melihat tato Buddha di lengan pria itu. Antony Ratcliffe singgah di bandara itu dalam perjalanan ke Malaysia ketika ia ditahan dan diinterogasi di Bandara Internasional Bandaranaike.
Menurut BBC, seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media lokal bahwa Ratcliffe telah berbicara "sangat tidak hormat" tentang Buddhisme, tuduhan yang dibantah Ratcliffe.
Baca Juga:
Menurut International Business Times, pihak berwenang menolak masuk Ratcliffe ke negara itu karena tato Budha di lengannya. Mereka juga "merasa pendapatnya tentang Buddhisme akan menyinggung penduduk setempat dan mungkin memprovokasi insiden."
Ratcliffe mengatakan tato di tubuhnya sebagai bentuk penghargaan, dan tidak dimaksudkan sebagai sebuah penghinaan. "Saya suka karya seni dalam tato dan karena keyakinan saya dalam filsafat Buddhisme yang saya telah diikuti selama bertahun-tahun, saya pikir tak masalah dengan tato Buddha di tubuh saya," kata Ratcliffe kepada BBC. "Itu bukan sesuatu yang saya anggap enteng atau dilakukan secara mendadak."
Ratcliffe akhirnya diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
Sri Lanka adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Tahun lalu, tiga wisatawan Prancis dipenjara setelah mereka berfoto dengan pose mencium patung Buddha. Pada tahun 2010, penyanyi R & B Akon ditolak visanya ke Sri Lanka setelah salah satu videonya, yang menunjukkan patung Buddha di belakang wanita yang tengah menari, mendorong protes kekerasan di negeri itu.
BBC | TRIP B