TEMPO.CO, Canberra -- Adam Giles menjadi warga Aborigin pertama yang menduduki kursi kepala pemerintahan di Australia, Kamis, 14 Maret 2013. Pria 40 tahun itu memenangkan posisi sebagai Ketua Menteri Negara Bagian Northern Territory melalui proses kontroversial di dalam internal partai.
“Ini adalah momen bersejarah bagi masyarakat asli Australia,” kata Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, menyambut kemenangan Giles di hadapan anggota parlemen di Canberra.
Dalam pertemuan di Darwin Rabu lalu, Giles memperoleh 11 suara dan mengalahkan rival terkuatnya, Terry Mills, yang sedang berada di Jepang. “Saya sangat bahagia menerima kepercayaan ini,” tutur Giles kepada radio ABC.
Ucapan selamat juga dilontarkan juru bicara partai oposisi Australia untuk urusan masyarakat pribumi, Nigel Scullion. “Langkah bersejarah ini memberikan kebanggan bagi seluruh warga Aborigin,” ucap Scullion.
Pemilihan ini berlangsung empat pekan setelah parlemen Australia secara resmi mengakui warga pribumi sebagai penghuni pertama Benua Kangguru. Ini juga terjadi tepat lima tahun setelah pemerintah Australia yang diwakili Perdana Menteri Kevin Rudd meminta maaf atas kesalahan mereka terhadap warga Aborigin.
Etnis Aborigin menjadi kelompok masyarakat yang paling tersingkirkan di Australia. Anak-anak pribumi tercatat dua kali lipat lebih banyak meninggal sebelum berusia lima tahun dibanding anak-anak etnis lain. Berdasarkan data sejarah, jumlah warga Aborigin mencapai 1 juta orang saat Inggris menginvasi benua ini pada 1788. Namun, jumlah mereka terus menyusut dan kini hanya mencapai 470 ribu orang.
CHANNEL NEWS ASIA | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru
Paus Baru Terbang ke Roma dengan Tiket Ekonomi
Mantan Jenderal Malaysia Sebut Intelijennya 'Payah'