TEMPO.CO, Alger – Seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan inisial AA, yang bekerja untuk perusahaan minyak British Petroleum (BP) di kompleks tambang kilang gas kota Inamenas-Tigaritourine-Ilizi, Aljazair, berhasil dibebaskan. Demikian kabar yang dilansir portal resmi Kementerian Luar Negeri, Indonesia, Jumat, 18 Januari 2013.
Fasilitas tersebut diserang kelompok bersenjata yang menyandera ratusan pekerja. Hari Kamis, pemerintah Aljazair menyerbu dalam upaya pembebasan. Namun, sekitar 30-an sandera dan sedikitnya 11 militan tewas.
AA dibebaskan dan kini kondisi selamat, sehari sebelum penyerbuan, yakni Rabu, 16 Januari 2013. KBRI Alger menyampaikan AA telah berangkat menuju London pada Kamis malam dan kini dalam perjalanan menuju Tanah Air.
Menurut portal Kemlu, Kepala Bidang Politik KBRI Alger mengkonfirmasi semalam telah melakukan berbagai kontak dengan Pemerintah Aljazair maupun BP di Aljazair bagi langkah kepastian perlindungan dan pembebasan AA.
Penyerangan kompleks tambang dan kilang gas yang dikelola secara bersama Aljazair Sonatrach, British Petroleum, dan Norwegia Statoil terjadi pada Rabu pagi. Sekitar 20-25 anggota teroris bersenjata menyerang area kilang gas dan terjadi kontak senjata dengan aparat keamanan. Dua orang berkebangsaan Inggris dan Aljazair terbunuh dalah kontak senjata dan tujuh orang lainnya terluka.
Kelompok bersenjata ini kemudian menyandera 41 orang pekerja berkewarganegaraan asing dan sekitar 200 pekerja Aljazair. Sebanyak 105 orang berhasil bebas, termasuk AA, seorang pekerja berkewarganegaraan Indonesia.
Menurut berita yang disampaikan oleh KBRI Alger, pemerintah Aljazair saat ini telah mengambil tindakan. Pasukan komando yang terdiri atas satuan Polisi Militer dan pasukan khusus lainnya telah mengepung komplek tambang dan kilang gas. Pada Kamis, 30 sandera dan sedikitnya 11 militan tewas ketika pasukan Aljazair menyerbu untuk membebaskan para sandera. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mempersingkat kunjungannya ke Indonesia hari ini lantaran dikabarkan ada dua warganya yang tewas dalam penyerbuan itu.
Kepala Eksekutif Grup BP Bob Dudley dalam siaran pers resmi mengatakan dukungan bagi keluarga para korban dan akan melakukan apa saja untuk membantu mereka. BP juga berencana untuk memulangkan para pekerja non-esensial dari Aljazair.
NATALIA SANTI