TEMPO.CO , Bangkok: Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra kemarin, 28 November 2012, selamat dari mosi tidak percaya yang digerakkan oposisi, yang menuduhnya gagal mengatasi korupsi. Perdana Menteri perempuan pertama Thailand itu mendapat dukungan 308 dari 467 suara.
Keputusan ini diambil setelah debat panjang di parlemen selama tiga hari. Yingluck, yang memimpin selama 16 bulan sejak Agustus 2011, tetap didukung Partai Puea Thai dan koalisi yang lain. “Parlemen memutuskan Perdana Menteri Yingluck tetap meneruskan tugasnya,” kata juru bicara parlemen, Somsak Kiatsurannot.
Wakil Perdana Menteri Chalerm Yubumrung, Menteri Pertahanan Sukumpol Suwanatat, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Chat Kuladilok juga selamat.
Partai Demokrat menuding Yingluck mengabaikan masalah korupsi. Ia juga disebut-sebut mengambil keuntungan dari skema penjualan beras. Pihak oposisi menuduh pemerintah mengizinkan perusahaan swasta melakukan monopoli.
Pengamat politik Thailand mengatakan pemerintahan Yingluck cenderung bermain aman sehingga tidak mendapat gangguan yang berarti.
"Tuduhan kecurangan akan menjaga pemerintah off-balance, tetapi tidak akan menyakitinya," kata Siripan Nogsuan, analis politik dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok.
Sepanjang akhir pekan lalu, loyalis dari Pitak Siam menggelar protes. Sekitar 20 ribu pendemo menuding Yingluck sebagai boneka kakaknya, mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Thaksin, yang digulingkan militer pada 2006 dan berstatus buron, kini tinggal di Dubai.
"Negara kami kacau karena pemerintah tidak dapat memisahkan hal-hal pribadi dari kepentingan nasional," kata pemimpin oposisi dan mantan perdana menteri, Abhisit Vejjajiva.
REUTERS | CAN | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Kuburan Yasser Arafat Mulai Digali
Militan Somalia Kuasai Perbatasan Kenya
Jet Suriah Bombardir Markas Pemberontak
Bangladesh Berkabung Usai Kebakaran Pabrik Garmen
Pabrik Garmen Bangladesh Terbakar, 100 Tewas