TEMPO.CO, Beijing - Pengadilan Cina memutuskan menghukum mantan kepala polisi, Wang Lijun, selama 15 tahun pada Senin setelah menemukan ia bersalah atas empat tuduhan. Termasuk dalam tuduhan itu adalah berusaha untuk menyembunyikan pembunuhan seorang pengusaha Inggris dalam skandal yang menghancurkan karier politik politikus ternama, Cina Bo Xilai.
Putusan itu juga mengakhiri karier dari salah seorang perwira polisi paling kontroversial di Cina.
Pengadilan Rakyat Menengah Chengdu di barat daya Cina mengatakan, Wang, mantan Kepala Polisi Kota Chongqing, "membengkokkan hukum untuk tujuan egois, pembelotan, penyalahgunaan kekuasaan, dan pemberian suap."
Wang Lijun menyatakan kepada pengadilan bahwa ia tidak akan mengajukan banding. Pengacara Wang, Wang Yuncai, tidak tersedia berkomentar setelah pengumuman tersebut.
Skandal ini mencuat bak tsunami di media massa setelah Wang lari ke Konsulat Amerika Serikat untuk meminta perlindungan. Semua bermula setelah Gu Kailai, istri Bo, membunuh pengusaha Inggris, Neil Heywood, pada bulan November 2011 di Chongqing, di mana Bo adalah Ketua Partai Komunis. Para pejabat mengatakan, pembunuhan itu muncul dari sengketa bisnis di Chongqing.
Selain dituding menyabotase investigasi atas pembunuhan itu, Wang dinyatakan bersalah karena lari ke Konsulat AS, menerima suap, dan melakukan pengawasan ilegal. Ia dituding membantu Gu menghindari kecurigaan meracuni Heywood, dengan menyembunyikan barang bukti.
Wang dilucuti dari jabatannya sebagai Kepala Polisi Chongqing Januari lalu, setelah dicurigai ada yang tak beres dalam kasus itu. Wang yang takut akan keselamatannya lari ke barat, ke Konsulat AS di Chengdu, tempat ia bersembunyi selama lebih dari 24 jam sampai pejabat Cina membujuknya untuk keluar.
Pada bulan Agustus, Gu divonis hukuman mati, namun kemudian ditangguhkan, yang secara efektif berarti penjara seumur hidup.
CNN | TRIP B
Berita Terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno
Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven