TEMPO.CO , Colorado - James Holmes, pelaku penembakan di bioskop Aurora, Colorado, diadili. Jaksa secara resmi mendakwa mantan mahasiswa pascasarjana ini dengan 24 tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan beberapa dakwaan lain. Belasan orang tewas dan 58 terluka akibat ulahnya.
Ia menghadapi 12 tuduhan pembunuhan tingkat pertama, 12 tuduhan pembunuhan tingkat pertama dengan "kejahatan universal yang mewujudkan ketidakpedulian ekstrem untuk nilai kehidupan manusia", 58 tuduhan percobaan pembunuhan tingkat pertama, dan satu lagi, 58 "kejahatan universal" yang berkaitan dengan dakwaan percobaan pembunuhan.
Baca juga:
Ketidakpedulian ekstrem berarti bahwa setiap hukuman seumur hidup harus dijalani secara berurutan, tidak bersamaan, kata Craig Silverman, mantan deputi kepala kejaksaan Denver.
Jaksa Carol Chambers meyakini bahwa Holmes, 24 tahun, bertindak dengan direncanakan terlebih dahulu. Ia membeli senapan, senapan serbu semi-otomatis, dua senjata semi-otomatis, 6.000 butir peluru, dan peralatan lain dalam minggu-minggu menjelang serangan metodis di bioskop yang letaknya tak jauh dari tempat tinggalnya.
Selama persidangan, Holmes tampak lebih waspada ketimbang tampilan awal yang terlihat bingung pekan lalu. Ia tampak berunding dengan para pembelanya, berputar di kursinya, dan memutar pandangan atau melebarkan matanya saat sidang 45 menit itu berlangsung.
Holmes mengatakan hanya satu kata, "ya", ketika ia ditanya oleh Hakim William Sylvester jika ia melepaskan haknya untuk sidang pendahuluan dalam waktu 35 hari. Dia tidak menunjukkan reaksi ketika penasihat hukum mengingatkan dia bisa menghadapi penjara seumur hidup atau hukuman mati jika terbukti bersalah. Belum jelas apakah jaksa akan mendakwanya dengan hukuman mati dalam kasus tersebut.
Holmes telah ditahan tanpa ikatan dan diisolasi di rumah tahanan setempat sejak polisi menangkapnya. Tim pembela Holmes mengatakan, dalam sebuah pengajuan pengadilan hari Jumat, bahwa kliennya adalah seorang pasien Lynne Fenton, seorang psikiater dan direktur medis di University of Colorado-Denver Anschutz Medical Campus, di mana Holmes menjadi kandidat doktor dalam program ilmu saraf sebelum mengundurkan diri pada 10 Juni. Jika dinyatakan sakit jiwa, Holmes bisa terbebas dari semua dakwaan.
USA TODAY | TRIP B
Terpopuler
Andi Arief Minta Misbakhun Berkata Jujur
Foke Ubah Gaya Kampanye
ICW Akan Adukan Hakim Pembebas Misbakhun
Hari Ini, Garuda Lepas Citilink
Diterpa Isu SARA, Jokowi-Ahok Tetap Populer
Messi Langsung Menggebrak
Iran Imbau Rakyatnya ''Produksi'' Anak