TEMPO.CO, Jakarta - Blokade Israel atas Jalur Gaza mengakibatkan banyak warga Palestina stres dan menderita gangguan mental. Data itu dipublikasikan oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA.
Hasan Zeyada, psikolog dan manajer Program Kesehatan Mental Komunitas Gaza, mengatakan lembaganya menemukan sekitar 18 persen warga Gaza menderita stres dan gangguan mental sejak Israel memblokade wilayah itu pada 2007. Dari jumlah itu, 95 persen warga merasa seperti hidup di dalam penjara. Lembaga itu menyatakan stres dan gangguan mental disebabkan kombinasi faktor internal dan eksternal, termasuk pemindahan paksa, perampasan hak, dan pendudukan.
Pada 2010, sebuah penelitian dari Médecins sans Frontières menyatakan lebih dari separuh anak-anak di bawah umur 12 tahun membutuhkan penanganan kesehatan mental.
Zeyada mengatakan penyebab utamanya adalah warga Gaza merasa tak punya kekuatan dan tak berdaya. “Yang paling merasakan akibatnya adalah para lelaki, yang di dalam budaya Timur merupakan figur berkuasa di keluarga,” kata Zeyada seperti dikutip The Guardian, Rabu pekan lalu.
Ribuan orang warga Jalur Gaza kehilangan pekerjaan, martabat, serta kebebasan setelah blokade itu. Salah seorang korbannya adalah Abu Shawareb. “Sebagian diri saya lenyap selamanya. Saya terus berpikir, bagaimana saya memberi makan anak dan istri saya?” ujar Shawareb, penjahit yang kini menganggur. Ia didiagnosis menderita depresi kronis dan sedang menjalani pengobatan.
Shawareb dan keluarganya tinggal di kamp pengungsi Al Shaati yang dihuni lebih dari 87 ribu orang. Mereka berasal dari kampung-kampung di sekitar Gaza, seperti Lydd, Jaffa, dan Be'er Sheva.
SAPTO YUNUS | THE GUARDIAN
Berita Terpopuler:
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan
Indonesia Akan Miliki 75 Pencakar Langit
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla
Nissan Juke Indonesia Kena Recall
Akbar: Pemecatan Kalla Bisa Blunder
Partai Demokrat Dinilai Sumbang Kekalahan Foke
Hati-hati Gunakan Kata ''Butuh'' di Malaysia
Kubu Hendardji-Riza Bertamu ke Rumah Jokowi