TEMPO.CO, Lagos - Puluhan orang tewas dan menderita menyusul dua serangan terpisah di beberapa gereja di Nigeria, Ahad waktu setempat, 10 Juni 2012. Demikian keterangan pejabat pemerintah kepada media, Ahad.
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat gereja di pusat Kota Jos, Ahad, disusul serangan sejumlah pria bersenjata ke gereja lainnya di Biu, yang terletak di kawasan timur laut negara.
Kelompok Islam bersenjata, Boko Haram, belakangan mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan. Hal itu disampaikan juru bicara kelompok ini tak lama setelah tragedi mematikan.
Juru bicara pemerintah Nigeria, Pam Ayuba, mengatakan sebuah bom meledak di dekat Gereja Injil di Jos, sebuah kota yang memiliki batas antara warga beragama Islam di sebelah utara dan pemeluk Kristen di bagian selatan.
"Pelaku bom bunuh diri mencoba masuk ke Gereja Pilihan Yesus di kota metropolitan, Jos," lapor koresponden Al Jazeera, Yvonne Ndege, dari Lago, Ahad, 10 Juni 2012.
"Menurut kepala kepolisian kepada pers setempat di sana (Jos), tiga orang tewas dalam serangan tersebut. Seorang di antaranya adalah pelaku bom bunuh diri dan dua lainnya belum jelas identitasnya."
Koresponden Al Jazeera mengatakan dua orang lainnya tewas menyusul pecahnya kekerasan yang disulut ledakan bom. Masyarakat marah, sementara otoritas setempat tak sanggup melindungi korban dari amuk massa.
"Polisi mengumumkan, petugas membawa 48 orang ke rumah sakit di Jos dalam kondisi luka parah," kata Ndege.
Beberapa saksi mata mengatakan, sebelumnya, di Biu, sebuah kota yang terletak di negara bagian Borno, Nigeria, sejumlah pria bersenjata memuntahkan peluru tajam ketika sejumlah jemaat sedang beribadah di Gereja EYN (singkatan dari Gereja Brethen di Nigeria) dengan menggunakan bahasa lokal Nigeria Utara, Hausa.
"Sebelum terjadi serangan di Jos, kami melihat sejumlah pria bersenjata merangsek masuk ke Kota Biu, di luar Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno. Mereka menembaki jemaat gereja yang sedang beribadah," lapor koresponden Al Jazeera. "Pria bersenjata ini membuang tembakan dengan peluru tajam, membunuh, dan melukai banyak orang," kata saksi mata.
"Tiga pria bersenjata mendatangi halaman gereja dan mengarahkan tembakannya ke sejumlah orang yang ada di luar gereja sebelum masuk ke gedung utama untuk membunuhi orang-orang itu. Banyak orang meninggal dan terluka," kata saksi mata, Hamid Wakawa, yang berada di gereja di Kota Biu saat kejadian.
Kepala kepolisian negara bagian Borno, Bala Hassan, membenarkan telah terjadi serangan mematikan di Biu dan petugas sedang melakukan pemeriksaan mendalam. "Gambarnya samar-samar, tak jelas berapa orang yang tewas dalam serangan tersebut. Sejumlah saksi mata di tempat kejadian mengatakan banyak orang meninggal, tetapi polisi di tempat kejadian perkara belum bisa menyebutkan angka korban."
Berbicara kepada wartawan dalam sebuah acara jumpa pers, Ahad malam, seorang juru bicara yang mengatasnamakan Boko Haram--kelompok bersenjata yang ingin menerapkan hukum Islam di Nigeria--mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan.
"Kami bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Jos dan serangan di tempat lainnya di gereka di Biu," kata juru bicara yang menyebut dirinya bernama Abul Qaqa. "Kami melancarkan serangan ini untuk membuktikan bahwa keamanan di Nigeria salah serta untuk menghapus klaim mereka bahwa kami terancam oleh tekanan militer."
Serangan ke gereja telah menjadi ciri khas taktik Boko Haram, yang memiliki kaitan dengan kelompok-kelompok Islam di kawasan termasuk sayap Al-Qaeda di Afrika Utara. Kelompok ini (Boko Haram) juga menjadi ancaman keamanan terbesar di Nigeria. Serangan mereka ditujukan terhadap pasukan keamanan, meskipun umat Kristiani juga menjadi sasaran serangan.
AL JAZEERA | CHOIRUL