TEMPO.CO, Teheran - Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kini seperti terkucil setelah hasil pemilihan umum parlemen putaran kedua diumumkan pada Sabtu, 5 Mei 2012 lalu. Ahmadinejad, yang sudah termasuk di luar lingkaran Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mendapat pukulan baru untuk kompetisi pemilihan presiden tahun depan.
Hasil yang diumumkan Kementerian Dalam Negeri Iran menunjukkan bahwa Partai Front Prinsipalis Bersatu, yang terkait dekat dengan Khamenei dan pengkritik Ahmadinejad, memimpin perolehan suara pemilihan yang digelar pada Jumat pekan lalu. Partai itu dibuntuti dengan ketat oleh Front Perlawanan dari kubu Revolusi Islam.
Baca Juga:
Setidaknya 290 kursi Parlemen Iran akan dikuasai kubu konservatif. Di sisi lain, kubu pendukung Presiden Mahmud Ahmadinejad belum jelas memperoleh berapa kursi
Para ahli mengatakan hasil akhir dalam komposisi anggota parlemen baru itu atau majelis akan tergantung pada bagaimana para anggota parlemen "independen" dan mereka disetujui oleh dua kelompok konservatif utama yang bersekutu apabila mereka bersidang bulan ini.
Pemilu itu diselenggarakan Jumat dan tidak mengubah arah politik kelompok konservatif yang berjanji menyatakan kesetiaan mereka kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dengan Front Konservatif Bersatu bersama Front Ketahanan Revolusi Islam meraih 44 kursi, kata kantor berita Fars.
Baca Juga:
Front Persatuan mengecam Ahmadinejad yang akan memiliki 65 kursi dalam parlemen baru. Di sisi lain, Front Ketahanan Revolusi Islam meraih 25 kursi.
Sejumlah 65 anggota parlemen lainnya secara serentak disahkan oleh kedua kelompok itu dan faksi-faksi konservatif lainnya meraih 15 kursi.
Kandidat-kandidat reformis, yang memboikot pemilihan itu, kehilangan sebagian besar dari 60 kursi mereka di majelis itu. Mereka kini hanya memiliki 21 anggota, termasuk dua yang menang Jumat, dalam majelis baru itu.
Pemungutan suara 2 Maret adalah pemilu pertama yang diselenggarakan di Iran sejak tahun 2009 ketika Ahmadinejad berkuasa berdasarkan satu hasi-hasil yang diperdebatkan yang menimbulkan protes-protes luas dan satu tindakan keras pihak berwenang terutama terhadap para reformis.
DA | ANT | REUTERS