TEMPO.CO , London - Koresponden New York Times yang pernah menyabet Pulitzer Award, Anthony Shadid, tewas dalam tugas jurnalistik di Suriah, Kamis, 16 Februari 2012. Penyebab kematian pria berusia 43 tahun itu dipercaya karenea asma yang dipicu oleh alergi.
Shadid yang keturunan Amerika-Lebanon ini pernah meliput invasi Amerika Serikat ke Irak saat dia bekerja untuk koran The Washington Post. Dia menggaet penghargaan Pulitzer pada 1994 dan 2010, serta masuk nominee karena karya jurnalistiknya soal jatuhnya sejumlah rezim di Arab pada 2011.
Pria ini sangat lancar berbahasa Arab. Dia merupakan salah satu jurnalis NYT yang meliput kejatuhan pemerintahan Muammar Qadhafi di Libya selama sepekan.
Pemimpin Redaksi NYT, Jill Abramson, mengatakan, "Anthony meninggal dalam tekadnya sebagai saksi transformasi politik di Timur Tengah."
Sebelum sakit, Shadid telah mengumpulkan bahan-bahan mengenai Suriah. Fotografer dan rekannya, Tyler Hicks, mengatakan mereka berjalan di belakang kuda menuju perbatasan Suriah-Turki ketika Shadid mulai menunjukkan gejala sakit. Semuanya berubah menjadi serangan fatal. "Jenazah almarhum kami bawa ke negara tetangga, Turki."
BBC | CHOIRUL