TEMPO Interaktif, HOMS: -- Dua rombongan haji Turki yang baru pulang dari Arab Saudi diserang di perbatasan Turki-Suriah, kemarin. Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan terluka, termasuk sopir bus.
Kelompok oposisi Suriah Komite Koordinasi Lokal merilis video online yang menyajikan kondisi bus pasca-serangan. “Tentara dan petugas perbatasan menembakkan senjata ke kedua bus yang sedang melintasi perbatasan Bab Hawa menuju Turki,” kata kelompok tersebut di Nikosia.
Sementara itu, para penumpang bus, kepada kantor berita Dogan di Kota Cizre, Turki, mengungkapkan, bus mereka dihentikan oleh delapan tentara Suriah. “Mereka memakai masker. Tapi pasti tentara karena ada lambangnya,” ujar seorang penumpang pria berusia 30 tahun.
Penumpang pria lain yang masih sesenggukan menuturkan, para penumpang ditodong senjata. “Kami disuruh angkat tangan, tapi kami menolak dan lari. Mereka menembaki kami dari belakang. Alhamdulillah kami selamat dari kematian,” ia berteriak. Korban luka kini dirawat di rumah sakit di Antakya, Provinsi Hatay.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki membenarkan insiden ini. “Kami ingatkan warga Turki untuk tidak mengunjungi Suriah,” ia menegaskan. Insiden yang baru pertama kali terjadi itu semakin meningkatkan ketegangan di antara kedua negara. Sebelumnya, kedutaan Turki di Damaskus diserang massa pro-Presiden Bashar al-Asaad, sehingga keluarga diplomat dievakuasi ke Ankara.
Dalam kesempatan terpisah, pemerintah Rusia kembali menegaskan dukungannya terhadap Suriah. Menteri Luar Negeri Suriah Sergei Lavrov mengkritik negara-negara Barat yang ditudingnya memperkeruh situasi. Negara-negara itu, menurut dia, justru menyarankan agar oposisi tak berunding dengan pemerintah. “Ini adalah provokasi politik skala internasional,” ucapnya kepada kantor berita Interfax.
AP | REUTERS | SITA PLANASARI A