TEMPO Interaktif, TEHERAN- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bersikeras negaranya, Republik Islam Iran, tidak akan mundur sedikitpun dari program nuklir mereka. Ahmadinejad menilai, dari hasil laporannya yang mendiskreditkan itu, Badan Atom Internasional (IAEA) sebenarnya bersatu bersama Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan tuduhan absurd.
Penegasan ini disampaikan Ahmadinejad setelah Badan Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan laporan kalau Iran berpeluang besar mengembangkan senjata nuklir. Disebutkan juga, dalam laporan setebal 13 halaman yang dikeluarkan Selasa, 8 November 2011, meskipun program nuklir Iran ada yang digunakan untuk kepentingan sipil, namun terdapat kemungkinan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Baca Juga:
Badan Pengawas nuklir PBB juga mengeluarkan serangkaian bukti "kredibel" yang menyatakan Iran tengah melakukan proyek dan eksperimen terkait senjata nuklir berhulu ledak. Namun Teheran membantah laporan PBB sebagai "laporan yang tidak seimbang, tidak profesional dan bermotivasi politik."
Sehari sebelumnya, Selasa 8 November, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengklaim, tidak ada bukti pengalihan dalam program nuklir Iran. Salehi membuat pernyataan itu di Yerevan, ibukota Armenia. “ Tidak ada bukti konklusif bahwa Iran ingin membuat bom nuklir," katanya, Sebaliknya, Ali Akbar menambahkan, Barat sedang mencoba untuk memberikan tekanan terhadap Iran tanpa ada bukti.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pemerintah, Rabu 9 November 2011 dari pusat kota Shahr e Kord, Ahmadinejad mengatakan, " Mereka (barat dan IAEA) menuduh kami membangun sebuah bom nuklir." kata Ahmadinejad. “ Namun kami tidak memerlukan bom atom
Baca Juga:
Ahmadinejad menyatakan, laporan IAEA mencerminkan klaim AS. Dengan dikeluarkannya laporan terkait nuklir Iran ini, tambahya, justru mempermalukan IAEA sendiri. "Bangsa ini tidak akan mundur dari tahapan yang sudah dilalui (program nuklir). Mengapa kalian (IAEA) justru menghancurkan reputasi sendiri hanya karena klaim dari AS," tutur Ahmadinejad seperti dikutip Associated Press,
Lebih lanjut Ahmadinejad menilai, tidak masuk akal untuk membangun senjata nuklir bila dunia memang sudah dipenuhi dengan bom atom. "Bangsa Iran amatlah bijak. Kami tidak akan membangun dua bom atom demi melawan 20 ribu bom atom yang kalian (negara Barat) miliki,"
Ahmadinejad mengingatkan, serangan militer AS terhadap negaranya akan membawa konsekuensi yang sangat disesalkan bagi para penyerang. “Jika Amerika Serikat bersikap melawan Republik Islam, tanggapan bangsa Iran akan membuat Amerika menyesali apa yang dia lakukan, “ujarnya. "Bangsa Iran tidak perlu bom atom untuk memotong tangan Amerika Serikat."
Karenanya, Ahmadinejad menyerukan Washington untuk meninggalkan kebijakan bermusuhan terhadap Teheran.
WDA | REUTERS | AP | BBC