Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reportase Tempo dari Libya: Berziarah ke Kubur Ayah Qadhafi

image-gnews
Kubur ayah Qadhafi. (Faisal Assegaf/Tempointeraktif)
Kubur ayah Qadhafi. (Faisal Assegaf/Tempointeraktif)
Iklan

TEMPO Interaktif, Tripoli - Letaknya bersebelahan dengan taman makam pahlawan. Berada di kawasan Al-Hani, sekitar 300 meter dari rumah cucunya, Aisyah Qaddafi, dan tempat tinggal Mu'tasim Billah Qaddafi (kurang lebih setengah kilometer). Makam dari Hamid Buminyar al-Qadhafi ini bisa ditempuh sepuluh menit dengan mobil dari Midan Syuhada.

Di lapangan itulah pemimpin Libya terguling biasa berpidato. Sebelum Revolusi 17 Februari, alun-alun itu disebut Lapangan Hijau. Setelah Qadhafi dan anak-anaknya kabur dari Ibu Kota Tripoli, saban malam ribuan warga berkumpul, bergembira, memperingati jatuhnya rezim Qadhafi yang sudah berumur 42 tahun.

Hamid Buminyar al-Qadhafi adalah ayah dari Muammar Qadhafi. Ia tewas pada 8 Mei 1935 dalam pertempuran menghadapi penjajah Italia. Negeri Pizza itu hengkang dari Libya pada 1947. Namun Negara Arab Magroibi ini baru memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris dan Prancis melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 24 Desember 1951.

Kubur Qadhafi senior ini bersebelahan dengan taman makam pahlawan. Karena itu, menurut warga sekitar, presiden mana saja yang datang ke Tripoli, setelah meletakkan karangan bunga di monumen pahlawan, mereka juga memberikan mendiang Hamid Qadhafi hadiah serupa.

Tradisi semacam itu pula, kata seorang warga di sana, juga dilakukan mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputeri saat melawat ke sana pada September 2003. Seolah mengikuti jejak ayahnya, Megawati juga bertandang ke Tunisia dan Aljazair. “Saya melihat itu di televisi,” kata seorang pria yang menolak disebutkan identitasnya itu.

Saat Tempo berziarah ke makam Hamid Qadhafi, Jumat siang, 9 September 2011, suasana begitu sepi. Pintu masuk berupa pagar besi bercat hijau dibiarkan terbuka. Kondisi makam tidak terurus. Nisannya terbelah dan tidak berada di posisi semestinya. Kubur dan nisan aba dari Qaddafi ini dilapisi batu granit.

Tulisan bismillahirrahmanirrahim di nisan tidak lagi utuh. Batu nisan itu juga menyebut Hamid Qadhafi adalah seorang pejuang yang tewas saat berperang melawan pasukan Italia. Di alinea kedua, tergores pujian buat putranya, Muammar Qadhafi. Qaddafi junior disebut sebagai pahlawan dengan Revolusi Fatah saat mengggulingkan Raja Idris. Ia juga berani menentang Amerika Serikat dan Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamid Qadhafi tidak sendirian terbaring di sana. Ada sekitar 50 makam yang menempati lahan seluas 300 meter persegi itu. Mereka adalah korban dari serangan jet-jet tempur Amerika terhadap kediaman Muammar Qadhafi di Bab al-Aziziyah. Hingga kini, empat rudal masih dibiarkan tergeletak di ruang tamu rumah itu.

Pengeboman itu berlangsung pada 15,16, dan 17 April 1986. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa putri angkat Qadhafi, Hana, terbunuh dalam insiden itu. Namun, kata Saleh, 32 tahun, rakyat Libya, meyakini Hana masih hidup.

Sekitar tiga langkah ke kanan dari makam Hamid Qadhafi, berdiri monumen untuk mengingatkan pada serangan negara adikuasa itu. Tugu peringatan setinggi dua meter itu bertulisan, “Serbuan Amerika telah mencabut nyawa warga Tripoli.”

Seperti tempat-tempat milik keluarga Qadhafi lainnya, menurut Saleh, dulu tidak ada yang berani mendekati apalagi memasuki kuburan itu. Di seberang jalan depan makam, berdiri sebuah pos yang tadinya dijaga ketat oleh tentara Qadhafi.

Hamid Qadhafi kini tinggal sendirian di Tripoli. Putra, cucu, dan cicitnya sudah pergi. Karena ulah mereka, rasanya tidak ada rakyat Libya yang mau menziarahi atau mendoakan dirinya.

FAISAL ASSEGAF (TRIPOLI)

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).