Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif TEMPO dari Libya: Bertamu ke Vila Qadhafi

image-gnews
AP/Francois Mori
AP/Francois Mori
Iklan

TEMPO Interaktif, Perlu sekitar setengah kilometer dari gerbang utama untuk masuk ke dalam kompleks rumah peristirahatan pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, di Kota Al-Bayda. Lokasi ini memang cocok untuk berdirinya sebuah vila karena berada di dataran tinggi. Angin sepoi-sepoi yang membuat ngantuk amat terasa saat beristirahat di halaman belakang vila itu, Sabtu, 3 September 2011.

Vila milik Qadhafi ini berada di sebuah bukit yang disebut Bukit Al-Bayda. Letaknya tidak jauh dari vila milik Abdullah al-Sanussi, kakak ipar Qadhafi yang menjabat sebagai Kepala Dinas Intelijen Libya. Jarak di antara kedua vila itu sekitar 500 meter. Sama seperti milik Qadhafi, rumah peristirahatan kepunyaan Sanussi bercat oranye. Hanya saja, lebih kecil. Raja Idris yang digulingkan Qadhafi pada 1969 pun mempunyai vila keluarga di sana.

Hal itu diketahui setelah mengelilingi kompleks selama dua jam. Saking luasnya, sampai susah menghitung jumlah ruangan di dalam rumah itu. Mungkin vila itu memiliki sekitar 40 ruangan. Rata-rata berukuran 50-100 meter persegi. Semua ruang tidur dilengkapi kamar mandi dengan pancuran dan bak untuk berendam. Tinggi plafon di rumah itu sekitar tiga meter. Luas lahan yang ditempati juga sulit diperkirakan karena tidak ada pagar pembatas. Boleh jadi sejauh mata memandang.

Sekeliling kompleks dikelilingi jalan yang cukup untuk dua mobil. Selain mengitari kediaman orang nomor satu di Libya itu, rutenya juga ada yang mengarah ke jalan utama menuju Benghazi atau Mesir. Taman-taman yang dipenuhi pepohonan rimbun dipagari jalan setapak berukuran semeter. Juga dibuat pula jalan tanah dengan ukuran lebih kecil dilapisi bebatuan.

Di tengah-tengah kompleks terdapat lapangan tenis yang juga berfungsi untuk bermain basket. Olahraga lain yang bisa dilakukan di kediaman Qadhafi ini adalah jalan-jalan atau berenang di kolam berukuran 25x10 meter di dalam ruangan. Kalau mau berleha-leha, keluarga Qadhafi bisa duduk di gazebo yang ada di halaman belakang sambil melihat-lihat ikan yang berenang di kolam.

Di teras depan terdapat kebun binatang mini, tempat anak-anak Qadhafi memelihara binatang peliharaan mereka. Kita juga bisa menyaksikan pemandangan bukit-bukit dari teras depan rumah Qadhafi. Panorama serupa yang tak kalah indah juga dapat dinikmati di bagian belakang.

Hanya ada satu garasi khusus di vila ini yang bisa menampung empat mobil. Letaknya di sebelah halaman belakang. Meski begitu, saking luasnya halaman rumah Qadhafi, boleh jadi seratus mobil bisa diparkir di kompleks kediaman pemimpin yang sudah berkuasa selama 42 tahun itu.

Masuk dari pintu depan, kita akan menemui lorong utama selebar tiga meter. Di sebelah kiri adalah ruang tamu berukuran 7x6 meter persegi dengan dua jendela tinggi ramping. Sedangkan di bagian kanan lorong terdapat ruang perapian. Luasnya 8x5 meter persegi. Sebuah kamar mandi berada di belakang ruang tamu. Melangkah lebih ke dalam, terdapat ruangan yang sama besar di sebelah kanan. Lorong utama ini akan berakhir di teras belakang yang menghadap ke arah halaman yang luas.

Namun sebelum itu, ada lorong ke kiri dan kanan berukuran 1,5 meter. Jika belok kiri, kita akan bertemu lagi dengan satu ruang perapian. Selanjutnya, terdapat dua kamar tidur berukuran besar. Ujung dari lorong sebelah kiri ini adalah teras samping yang terhubung dengan sebuah jalan setapak menuju halaman belakang. Menghadap teras samping juga terdapat sebuah ruangan berukuran besar.

Kamar-kamar tidur lainnya berlokasi di lorong sebelah kanan. Yang jelas, lantaran begitu banyak ruangan, jika anak kecil main petak umpet tentu sulit untuk ditemukan. Di kompleks ini terdapat pula sejumlah bangunan berisi kamar-kamar buat pekerja di vila itu. Kediaman Qadhafi ini juga memiliki ruang pengolahan air yang terletak di bawah tanah.

Untuk menghindari kejaran musuh-musuhnya, termasuk serangan militer, Qadhafi melengkapi vilanya itu dengan sebuah bungker. Banyak pihak meyakini lubang perlindungan itu juga tahan terhadap bom nuklir. Bungker itu mempunyai tiga pintu keluar-masuk yang saling berhubungan. Pintu pertama berada di bagian tengah rumah, satunya lagi di teras belakang, dan sisanya dekat kolam renang. Lubang perlindungan itu mungkin berada 50 meter di bawah tanah. Pintunya terbuat dari baja setebal 20 sentimeter dengan sistem kunci diputar. Karena sangat berat, perlu dua orang untuk membuka dan menutup gerbang bungker itu.

Untuk masuk ke sana, kita harus menuruni 56 anak tangga yang dipisah dua pintu baja. Bungker itu tadinya dilengkapi mesin penyejuk udara dan plafonnya setinggi dua meter. Ketika diserbu warga Libya bulan lalu, ditemukan banyak cadangan obat-obatan, bahan bakar, dan bahan pangan yang diperkirakan cukup untuk memberi makan 4 juta orang selama setahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, salah satu bukti betapa tajirnya Qadhafi itu sudah tinggal kenangan setelah terjadi penjarahan pada bulan lalu. Sekeliling rumah berantakan. Puing dan pecahan kaca berserakan di dalam dan luar bangunan. Kusen pintu dan jendela juga sudah banyak yang hilang. Seluruh perabotan yang pastinya mewah telah lenyap. Seluruh ruangan rusak berat, termasuk plafon. Tembok yang hitam bekas dilalap api kelihatan tampak di mana-mana.

Gambaran kebencian terhadap Qadhafi dan keluarganya muncul lewat tulisan dan coretan wajah Qadhafi di dinding sekeliling rumah. Di teras depan jika kita mau masuk rumah, terdapat dua tulisan besar berwarna merah. Di sisi kiri berbunyi,” Qadhafi sudah jatuh, diktator gagal. Muammar Qadhafi bersama anak-anak, dan para pengikutnya sudah melalukan tindakan buruk.” Sebelah kanan bacaannya, “Selama 40 tahun kami merasakan penderitaan dan tekanan. Revolusi Al-Fatah adalah racun.”

Di bagian samping ada tulisan berwarna hitam dari tiga orang soal kenangan buruk masa kecil mereka selama rezim Qadhafi berkuasa. “Qadhafi, Anda sudah membunuh semua impian kami.” Ada juga yang mengungkapkan kegembiraan atas jatuhnya kekuasaan Qadhafi. “Aset Libya bebas.” Banyak pula yang numpang tenar dengan menulis nama dan kota asal mereka.

Bungker di sana sekarang sudah pengap dan gelap. Alhasil, sangat sulit menyusuri ruang-ruang di dalamnya. Sebab tidak ada penerangan dan saat itu tidak ada orang yang mempunyai senter. Lorongnya sangat gelap. Bahkan untuk menuruni 19 anak tangga terakhir perlu meraba-raba dengan kaki.

Vila itu kini seperti milik umum. Siapa saja boleh menempati dan memakainya. Ketika itu terlihat empat pemuda sedang memperbaiki mobil di garasi rumah dan seorang lelaki paruh baya asyik mencuci pakaian. Tiga ekor sapi juga sedang dilepas untuk menikmati rumput yang cukup banyak di halaman vila.

Karena memiliki nilai sejarah, meski buruk di mata rakyat Libya, vila Qadhafi itu sekarang menjadi obyek wisata. Sejumlah keluarga silih berganti datang melihat-lihat dan mengambil gambar situasi di dalam dan sekeliling kediaman Qadhafi itu. Seperti yang dilakoni Amal Said, 46 tahun. Ia mengajak tujuh anaknya berkeliling vila itu untuk pertama kalinya.

Ia mengaku sungguh terkejut dengan kekayaan yang dimiliki Qadhafi. “Bayangkan saja, dengan anak yang banyak saya cuma menempati rumah sempit. Sedangkan Qadhafi hidup begitu mewah dan rumahnya luas,” kata perempuan dari Kota Derna ini. Ia berharap Qadhafi mendapat balasan setimpal atas kerakusannya itu. Ia menyatakan lebih setuju jika Qadhafi dan anak-anaknya dibunuh ketimbang diadili hidup-hidup.

Di pintu teras samping, dua gadis kecil tampak menendang-nendang gambar wajah Qadhafi dengan tulisan di atasnya berbunyi, “Cukup Allah, Muhammad, dan Libya.” Entah apakah tindakan keduanya itu diajari oleh orang tua atau terpengaruh tayangan televisi di Libya yang terus menyiarkan perkembangan konflik di sana.

Sampai saat ini, keberadaan dan nasib tuan rumah bersama keluarganya tidak diketahui. Pihak pemberontak dan NATO meyakini Qadhafi bersembunyi bersama pasukannya di Sirte yang merupakan kota kelahirannya. Meski dibenci dan dihujat sedemikian rupa, vila Qadhafi tetap kebanjiran tamu.

FAISAL ASSEGAF (AL-BAYDA)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).