TEMPO Interaktif, Kairo - Pemerintah Mesir bakal mencopot para perwira polisi yang terlibat peristiwa berdarah dalam demo antipemerintah, Januari lalu. Operasi pembersihan itu, dilansir koran pemerintah Mesir, Al Ahram, edisi Kamis 7 Juli 2011.
Mengutip seorang pejabat keamanan, Al Ahram menyebut semua perwira polisi 'bersalah atas peristiwa itu selama revolusi". Para perwira yang akan ' diberangus' adalah mereka yang diangkat pada 28 Januari. Di Mesir, hari itu dikenal sebagai Friday of Rage, hari dimana episode perlawanan berdarah yang dilakukan warga terhadap rezim Husni Mubarak saat itu.
Pengumuman yang dimuat harian pemerintah, Al-Ahram, edisi Kamis, 7 Juli 2011, tampaknya sengaja untuk meredam kemarahan massal karena taktik tangan besi polisi menjelang demonstrasi besar dari kelompok-kelompok pembela HAM dan aktivis pro-demokrasi yang diserukan turun ke jalan besok.
Para aktivis menuntut pengadilan buat para pejabat yang dituding membunuh para pendemo selama 18 hari perlawanan yang akhirnya berujung pada terdongkelnya Presiden Husni Mubarak. Mereka juga menyerukan reformasi untuk membuat pasukan keamanan yang lebih bertanggung jawab.
Lebih dari 800 orang tewas dan 6.000 terluka pada hari-hari pertama pemberontakan ketika polisi menggunakan pentungan, gas air mata, meriam air, dan peluru hidup melawan pemrotes.
REUTERS | AP | DWI A