Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qadhafi Siap Mati

image-gnews
Muammar Qadhafi. REUTERS/Zohra Bensemra
Muammar Qadhafi. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

TEMPO Interaktif, Tripoli - Barat rupanya sudah benar-benar murka kepada Kolonel Muammar Qadhafi. Jet-jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kemarin telah melancarkan lebih dari 50 gempuran udara saban setengah jam ke ibu kota Tripoli. Serangan siang dan malam itu membuat Tripoli babak belur. Gedung-gedung luluh lantak. Asap hitam membubung tinggi ke angkasa.

"Sejak 31 Maret lalu sudah lebih dari 10 ribu serangan udara kami lancarkan," ujar Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague. Kemarin saja, tercatat lebih dari 60 misil menghantam Tripoli. Serangan ini menewaskan 31 jiwa, dari warga tentara hingga rakyat sipil. "Kami terus meningkatkan tempo serangan."

Namun, Pemimpin Libya itu tak ciut nyali. "Kami cuma punya satu pilihan. Bertahan!" ujar Sang Kolonel, yang baru saja berulang tahun ke-69. "Menang atau mati itu bukan persoalan." Dalam pidatonya di televisi nasional, Kolonel Qadhafi tak lupa mewanti-wanti bahwa ia tidak akan tunduk dan menyerah. "Kami lebih kuat dari misil-misil Anda. Jet-jet tempur Anda."

Juru bicara Pemerintah Libya, Moussa Ibrahim, menuding NATO telah hilang akal. Ia mengatakan tak satu pun utusan dari negara-negara anggota NATO, seperti Inggris, Prancis, atau Amerika Serikat, yang datang mengajak berunding pemerintah sejak krisis mulai pecah. "Tak satu pun dari negara-negara yang membombardir kami itu datang," katanya.

Padahal, menurut Moussa, pemerintahnya senantiasa terbuka untuk berunding, berdamai, dan menggelar pemilihan umum. "Ini, kan, aneh!" ujarnya. Libya pun telah mengutus Menteri Luar Negeri Libya, Abdul Ati Al-Obeidi, ke Cina beberapa hari setelah Beijing menemui kelompok pemberontak, Dewan Transisi Nasional. Obeidi diminta melobi Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami akan memusatkan pembicaraan pada upaya mencari solusi damai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei. Adapun International Crisis Group (ICG), organisasi nonprofit yang mengedepankan perdamaian, menyayangkan aksi kelompok pemberontak dan NATO yang tak bersedia menggelar gencatan senjata selekas mungkin.

"Sepertinya mereka ini tak tertarik untuk menyelesaikan konflik lewat jalur perundingan," kata Ketua ICG, Louise Arbour. "Meminta Kolonel Qadhafi mundur dan mendakwanya dengan tuduhan melakukan kejahatan perang sama saja membiarkan konflik ini kian berkepanjangan." Sebab, kata Arbour, dua tuntutan itu membuat Qadhafi merasa terpojok.

| WASHINGTONPOST | DAILYMAIL | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).