TEMPO Interaktif, TRIPOLI - Ketua penuntut Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) meminta surat perintah penahanan untuk pemimpin Libya Muammar Qadhafi dikeluarkan terkait kasus kejahatan melawan kemanusiaan. Selain Qadhafi, surat yang sama juga diminta untuk anaknya, Saif al-Islam, dan Kepala Intelijen Libya.
Qadhafi dan Saif dituduh bersama-sama memerintahkan, merencanakan, dan berpartisipasi dalam serangan terhadap warga sipil secara tidak sah. Menurut penuntut, pasukan Qadhafi telah melakukan kekejaman, termasuk menyerang warga sipil di rumah mereka, menembak demonstran, mengebom pemakaman dan menyebarkan penembak jitu di luar masjid. Hakim sekarang mengevaluasi bukti-bukti sebelum memutuskan apakah mengakui dakwaan dan mengeluarkan surat perintah penahanan.
"Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan, tuntutan sudah diajukan kepada satu ruang pra sidang untuk menerbitkan surat perintah penahanan melawan Muammar Muhamad Abu Minyar Qadhafi, Saif Al-Islam Qadhafi, dan Abdullah al-Sanoussi," kata penuntut ICC Luis Moreno-Ocampo, Selasa 17 Mei 2011. Masih kata penuntut, timnya sudah mengumpulkan bukti-bukti langsung yang hampir siap dibawa ke pengadilan. Namun, permintaan ini ditanggapi negatif oleh para ahli. Mereka menilai surat perintah penahanan tidak akan memberi pengaruh terhadap perang di Libya.
XINHUA | SUNARIAH