"Sekali lagi, kita bergabung dengan ibu, ayah, dan keluarga korban begitu banyak masa-masa gelap negara kita," tulis anak tertua Shah, Reza Pahlavi, pada situsnya saat mengumumkan kematian saudaranya, Alireza Pahlavi.
Polisi Boston mengatakan mereka menemukan mayat dengan sebuah luka tembak sekitar pukul 02.00 dinihari. Polisi tidak akan mengkonfirmasi identitas pria itu, tetapi seorang sumber lainnya menegaskan bahwa orang itu Alireza Pahlevi, 44 tahun.
Baca Juga:
Fardia Pars, keluarga yang dekat dengan Reza Pahlavi, mengatakan melalui telepon dari Paris bahwa Alireza Pahlavi pergi setelah mengalami depresi berat akibat kematian adiknya Leila pada tahun 2001, yang ditemukan di sebuah kamar hotel di London pada usia 31 karena kelebihan dosis.
"Alireza Pahlavi tidak pernah kembali. Ia menjadi orang yang berbeda," katanya.
"Depresi keluarga Pahlavi ini terus bertambah dari waktu ke waktu, dimulai dari keberangkatannya dari Iran dan tinggal di pengasingan, kematian ayahnya, dan kemudian adiknya yang begitu dekat dengannya," kata Nazie Eftekhari, yang bekerja di kantor Reza Pahlavi di Washington dan merupakan orang dekat keluarga itu.
Baca Juga:
"Kematian itu merupakan pukulan besar untuk dia," katanya.
Ketika Leila Pahlavi meninggal, ibunya berkata bahwa anaknya sangat tertekan. "Dokternya bilang dia punya sejarah anoreksia, bulimia dan masalah psikologis."
Mantan Shah Mohammad Reza Pahlavi digulingkan dalam revolusi Islam 1979. Ia melarikan diri dari Iran dan mengembara dari satu negara ke negara lain, sakit kanker, dan akhirnya meninggal di Mesir pada tahun 1980.
Alireza Pahlavi lahir di Teheran tahun 1966 dan bersekolah di sana sampai 1979, menurut sketsa biografi singkat di situs ibunya, mantan permaisuri Farah Pahlavi.
Pahlevi belajar musik di Princeton University dan studi Iran kuno di pascasarjana Columbia University. Dia juga mengambil program pascasarjana di Harvard University dalam studi Iran kuno dan filologi.
Seorang polisi terlihat keluar dari apartemen Pahlavi dan berbicara dengan perwakilan keluarga, dan tidak mau berbicara kepada wartawan.
Reza Pahlavi yang menetap di Amerika mengambil sikap sebagai oposisi terhadap rezim ulama Iran.
AP | HAYATI MAULANA NUR