Ujung anugerah tersebut, Cina, Senin, mengumumkan membatalkan pertemuan dengan Menteri Perikanan Norwergia Lisbeth Berg-Hansen yang sedianya diadakan di Shanghai, Rabu.
Pertemuan dengan Cina, menurut Dewan Ekspor Makanan Laut Norwegia, dijadwalkan akan membahas hubungan perdagangan kedua negara terutama soal ekspor impor ikan. Sejak 1988, Norwegia mengekspor ikan salmon ke Cina senilai 10 juta US dolar atau sekitar Rp 90 miliar.
"Panitia Nobel tak berpihak pada pemerintah dan parlemen," kata Menteri kepada harian Norwegia Dagbladet sebelum bertolak ke Cina.
Jumat pekan lalu, Cina menyebut pemberian hadiah Nobel Perdamaian kepada pembangkang Liu Xiaobo merupakan "sesuatu pencabulan" seraya memperingatkan pemerintah Norwegia bahwa penganugerahan tersebut telah melukai hubungan bilateral kedua negara. Oleh karenanya, Norwegia perlu mengirimkan utusan khusus ke negeri Tirai Bammbu untuk menjernihkan masalah hadian Nobel.
Norwegia dan Cina adalah negara eksportir ikan tertinggi nomor dua di dunia. Cina mendatangkan ikan salmon dari Norwegia untuk diproses menjadi makanan selanjutnya diekspor ke Jepang.
Kini, sejumlah perusahaan di Norwegia sangat tergantung hubungan baik kedua negara agar pemberian Nobel Perdamaian untuk Liu tidak merusak hubungan ekonomi yang selama ini terjalin.
REUTERS | CHOIRUL