"Pelakunya ingin rakyat tahu kalau seolah-olah pemerintah tak becus mengurusi keamanan," ujar Direktur Jenderal Departemen Penyelidikan Khusus (DSI) Tharit Phengdit, mengutip analisa pihak intelijen keamanan Thailand. Serangan granat itu datangya beberapa jam setelah DSI menyatakan bakal ada serangan bom beruntun hingga akhir tahun.
Thailand belakangan telah meningkatkan pengamanan menyusul beberapa aksi serangan bom ke ibu kota negara itu. Terakhir serangan bom ke Stadion Pacuan Kuda Nang Heong pada Sabtu (25/9) lalu. Peristiwa itu juga terjadi selepas jam 12 malam. Meski tak ada korban jiwa dinding stadion rusak parah.
Penasihat Kepolisian Thailand Jenderal Phanupong Singhara Nayuddhaya berkata penyerang gelap itu memakai bom buatan rakitan. "Memakai urea, diesel, paku, dan peralatan elektronik," kata Jenderal Phanupong. Bom rakitan itu kemudian ditaruh di dalam tabung elpiji. DSI mewanti-wanti agar masyarakat selalu waspada.
| BANGKOKPOST | ANDREE PRIYANTO