Juru bicara kementerian pertahanan Faridoon Makhmadaliyev, Ahad, mengatakan "aksi teroris" dilakukan oleh militan asing yang memiliki hubungan dengan bekas komandan perang penentang pemerintah dalam perang sipil 1990.
"Mereka merupakan tentara bayaran Republik Islam Pakistan, Republik Islam Afganistan, dan Republik Chech Federasi Rusia," kata Makhmadaliyev.
"23 tentara berikut beberapa pejabat kementerian pertahanan dan pengawal nasional tewas ditembak di lembah Racht kemarin," tambahnya.
Seorang sumber di kalangan militer Tajikistan menerangkan, konvoi militer diserang oleh kelompok bersenjata di lembah Racht, sekitar 250 kilometer timur ibu kota Dushanbe. Akibat serangan tersebut, jelasnya, sedikitnya 23 serdadu tewas.
Menanggapi serbuan mematikan, Presiden Emomoli Rakhmon di New York untuk mengikuti Sidangh Umum PBB, meminta seluruh jajaran pemerintah untuk segera menormalisasi keadaan. Militer Tajikistan menuduh para pelaku serangan adalah 25 militan Islam yang memiliki hubungan dengan Taliban. Mereka merupakan pelarian tahanan yang melarikan diri pada Agustus lalu dan bersembunyi di lembah Racht setelah membunuh enam petugas penjaga tahanan.
Tajikistan merupakan negara sekuler, namun berpenduduk mayoritas Muslim. Negeri ini memiliki garis perbatasan sepanjang 1.340 kilomter dengan Afganistan yang kini sedang tumbuh gerakan radikal Islam. Tajikistan negara termiskin kelima di bekas pecahan Uni Soviet di Asia Tengah. Negeri ini dipandang oleh Rusia dan Amerika Serikat sebagai sebuah negara yang sangat penting karena terletak di kawasan strategis.
Pekan lalu, Tajikistan mengaku telah membunuh sedikitnya 20 pejuang Taliban dan kehilangan seorag pejabat keamanan dalam sebuah pertempuran di perbatasan Afganistan. Dalam perang sipil 1992-97 antara faksi yang mewakili kekuatan politik melawan loyalis kepada pemimpin agama dan kepala suku telah memakan korban sebanyak 10 ribu orang.
REUTERS | NEWS | CHOIRUL