Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tajikistan Larang Anak-anak Beribadah

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Dushanbe - Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon telah mengesahkan undang-undang yang melarang anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk menjalankan ibadahnya ke masjid, gereja, atau rumah ibadah lainnya.

Undang-undang mengenai pertanggungjawaban orang tua tersebut juga melarang anak-anak perempuan mengenakan permata, kecuali giwang. Untuk anak-anak berusia di bawah 20 tahun, mereka dilarang memiliki tato, pergi ke klub malam, menonton film, atau membaca buku yang sifatnya menyebarkan pornografi, kekerasan, paham ekstrem, dan terorisme.

Anak-anak berumur di bawah 18 tahun diminta bersekolah di sekolah sekuler. Sekolah-sekolah agama dianggap sebagai tempat pembibitan paham Islam yang ekstrem. Meski memuat berbagai larangan, undang-undang ini tidak menjelaskan sanksi terhadap pelanggarnya.

Rakhmon melalui undang-undang ini berusaha menekan bangkitnya fundamentalis agama di negara Asia Tengah yang sekuler. Namun pemberlakuan undang-undang ini ditentang oleh kelompok aktivis hak asasi manusia, partai oposisi, dan tokoh-tokoh lokal muslim.

Mereka menyebut undang-undang tersebut sebagai "hadiah mengerikan" bagi umat Islam pada bulan suci Ramadan. "Selama bulan Ramadan dan baru sebulan sebelumnya merayakan 20 tahun kemerdekaan Tajikistan, pejabat berwenang membuat satu hadiah yang mengerikan kepada semua penganut kepercayaan," kata teolog muslim terkenal Akbar Turajonzoda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun lalu Rakhmon memulangkan kembali sejumlah mahasiswa Tajikistan dari sekolah-sekolah agama di luar negeri dan mengawasi perkembangan tren pakaian-pakaian islami di negara yang berbatasan dengan Afganistan dan Cina itu.

Pada 2010, sebanyak 158 orang dipenjarakan atas tuduhan penganut paham ekstrem agama. Jumlah ini lima kali lebih banyak dibanding 2009. Rakhmon berkuasa di negara pecahan Uni Soviet ini sejak 1992. Jumlah penduduk Tajikistan saat ini sekitar 7,5 juta jiwa dan 98 persennya beragama Islam.

REUTERS | WASHINGTON POST | MARIA RITA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Gelar Referendum Hapus Masa Jabatan Presiden  

23 Mei 2016

Taman Nasional Pamir di Tajikistan memiliki luas 2,6 juta hektar, sekitar 18 persen dari total luas negara itu. Gempa bumi dan cuaca ekstrim sering melanda wilayah ini sehingga tidak banyak ditinggali manusia. Taman ini menjadi rumah bagi macan tutul salju, ibex (sejenis kambing hutan di Siberia), domba Marco Polo dan markhor (sejenis kambing hutan). Un.org
Tajikistan Gelar Referendum Hapus Masa Jabatan Presiden  

Tajikistan menggelar referendum untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Emomali Rakhmon, yang berkuasa sejak 1992.


Tajikistan Larang Warganya Berjenggot dan Berjilbab

22 Januari 2016

Ilustrasi jenggot. Independent.co.uk
Tajikistan Larang Warganya Berjenggot dan Berjilbab

Tajikistan, negara mayoritas muslim, melarang warganya memiliki jenggot dan mengenakan jilbab.


Imomali Rakhmon Terpilih Lagi Jadi Presiden Tajikistan

7 November 2013

Taman Nasional Pamir di Tajikistan memiliki luas 2,6 juta hektar, sekitar 18 persen dari total luas negara itu. Gempa bumi dan cuaca ekstrim sering melanda wilayah ini sehingga tidak banyak ditinggali manusia. Taman ini menjadi rumah bagi macan tutul salju, ibex (sejenis kambing hutan di Siberia), domba Marco Polo dan markhor (sejenis kambing hutan). Un.org
Imomali Rakhmon Terpilih Lagi Jadi Presiden Tajikistan

Jabatan terkahir sesuai dengan konstitusi.


Helikopter Militer Tajikistan Jatuh, 28 Tentara Tewas

7 Oktober 2010

Helikopter Militer Tajikistan Jatuh, 28 Tentara Tewas

Juru bicara Garda Nasional menduga kecelakaan terjadi akibat kegagalan teknis. Namun, ia enggan merinci kecelakaan tersebut. Sumber Reuters lainnya menepis anggapan helikopter tersebut jatuh akibat diserang.


Tajikistan Tuduh Militan Islam Lakukan Serangan, 23 Serdadu Tewas  

20 September 2010

Tajikistan Tuduh Militan Islam Lakukan Serangan, 23 Serdadu Tewas  

Tentara bayaran dari Pakistan dan Afganistan.