TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang diplomat senior Pakistan mendesak penyelidikan atas dugaan bahwa para pemilik tanah yang kaya mengalihkan air banjir. Air tersebut dialihkan ke desa-desa yang tak terlindungi selama banjir. Tindakan para tuan tanah ini tidak lain untuk menyelamatkan tanaman mereka.
Duta Besar Pakistan untuk PBB Abdullah Hussain Haroon mengatakan ada bukti bahwa pemilik tanah telah membiarkan tanggul jebol. Hal ini menyebabkan air mengalir keluar dari tanah mereka, katanya.
Banjir di Pakistan telah menyebabkan lebih dari 1.600 orang tewas dan 17 juta orang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Banjir juga telah menghancurkan lahan pertanian siap panen lebih dari 1,72 juta hektar. luas total lahan pertanian yang hancur akibat banjir mencapai 23 juta hektar.
"Selama bertahun-tahun, para pemilik tanah yang kaya biasanya tidak kebanjiran," kata Haroon kepada program HardTalk BBC. "Di beberapa daerah, sisi tanggul yang berlawanan banyak yang dijebol untuk membuang airnya. Jika itu terjadi pemerintah harus mempertanyakan."
Pada puncak banjir, diperkirakan bahwa seperlima dari negara Pakistan - seukuran Italia - terendam air.
Air banjir mulai mengalir pergi ke Laut Arab tapi banjir terus mengalir di bagian-bagian provinsi Sindh.
BBC I MARIA C I PGR