Shahram Amiri, peneliti universitas yang bekerja untuk Organisasi Energi Atom Iran, dinyatakan hilang saat beribadah haji di Arab Saudi tahun lalu. Iran menuduh Riyadh menyerahkannya kepada Amerika Serikat. Namun tuduhan itu ditolak Arab Saudi.
Awal bulan ini, televisi Iran menujukkan gambar video seorang pria yang mengaku sebagai Amiri. Dalam siaran tersebut, Amiri mengatakan dia telah diculik, diambil oleh Amerika Serikat dan disiksa.
Baca Juga:
Namun demikian, usai siaran, muncul video kedua di internet tentang pengakuan Amiri. Dalam video tersebut dia mengaku sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
"Siaran itu menggelikan, pengakuan seseorang diculik oleh Amerika Serikat," kata pejabat Amerika Serikat di Washington, Selasa. "Jika dia sanggup memproduksi video, itu bertentangan dengan logika manusia yang menyatakan dia melakukan sesuatu di luar kehendaknya."
Dalam rekaman video Selasa, seorang pria mengaku sebagai Amiri, mengatakn dia lolos dari agen Amerika Serikat, kini sedang bersembunyi. Dia menolak siaran internet dan menyebutnya sebagai "sebuah kebohongan belaka" seraya meminta kelompok hak asasi manusia membantunya kembali ke Iran.
Baca Juga:
"Beberapa menit lalu, saya lolos dari agen keamanan Amerika di negara bagian Virginia. Saya sekarang berada di sebuah tempat aman untuk membuat rekaman video ini," kata pria yang mengaku sebagai Amiri.
"Saya bisa ditahan lagi oleh agen keamanan Amerika, saya tidak bebas di sini dan tidak minta izin keluarga saya untuk menghubungi mereka atau lainnya. Jika hal tersebut benar-benar terjadi kepada saya atau seandainya saya tidak kembali ke negara (saya), maka pemerintah Amerika secara langsung bertanggung jawab," tambahnya.
Pria yang berada di video nampak mirip dengan foto Amiri yang pernah muncul sebelumnya di media Iran, meskipun tak satupun pihak independen yang bisa dikalrifikasi oleh Reuters.
Iran memanggil duta besar Swiss di Teheran awal bulan ini dan menyerahkan dokumen pengakuan Amiri yang diculik oleh Amerika Serikat. Iran tak memiliki hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan kepentingan Amerika Serikat di Teheran diserahkan kepada kedutaan Swiss.
Pada bulan Maret, ABC News memberitakan Amiri telah membelot ke Amerika Serikat dan membantu CIA. Sorang juru bicara CAI menolak berkomentar atas laporan jaringan siaran Amerika Serikat tersebut.
Awalnya, Teheran menolak mengakui keterlibatan Amiri dalam program nuklir Iran yang ditakutkan Barat untuk pengembangan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya semata-mata untuk tenaga listrik.
Tiga bulan setelah setelah hilangnya Amiri, Iran mengungkapkan keberadaan soal situs pengayaan uraiumnya. Hal itu selanjutnya menyulut ketegangan terhadap atas kegiatan atom negara Islam tersebut.
REUTERS | CHOIRUL