TEMPO Interaktif, Rio de Janeiro - Sebuah kota rata oleh air saat banjir mengamuk melalui dua negara bagian di Brasil timur laut. Sementara jumlah korban tewas diperkirakan melebihi 44 orang saat tim penolong melakukan pencarian hari Rabu terhadap ratusan orang yang dilaporkan hilang.
Wali Kota Ana Lopes mengatakan seluruh kota Branquinha, berpopulasi 12 ribu jiwa, harus dibangun kembali di lokasi yang berbeda. Cuplikan televisi menunjukkan sebuah stasiun kereta terbawa hanyut, jalurnya terbelah. Mobil terbalik dan berserakan di sepanjang tepi sungai. Orang-orang yang linglung melewati jalan-jalan penuh dengan sofa, kursi dan gunung lumpur.
Sebuah Gereja Katolik Roma yang sederhana dengan fasad merah muda adalah salah satu bangunan untuk bisa bertahan hidup, tapi tempat itu dikelilingi oleh puing-puing rumah di dekatnya.
Badai minggu lalu menumpahkan air senilai sebulan hujan di negara bagian Alagoas dan Pernambuco yang bertetangga.
Departemen Pertahanan Sipil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 29 korban tewas telah dilaporkan sejauh ini di Alagoas, sementara 15 orang dilaporkan tewas di Pernambuco.
Setidaknya 120 ribu orang terusir dari rumah mereka oleh hujan. Mereka menempati tempat penampungan di sekolah, gereja atau dengan anggota keluarga mereka.
Pada bulan Mei 2009, banjir di wilayah yang sama menewaskan sedikitnya 44 orang dan mengungsikan 380 ribu jiwa.
AP | EZ