Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

65 Tahun Suu Kyi

image-gnews
Sejumlah demonstran merayakan ulang tahun Aung San Suu Kyi ke-65 di Myanmar (18/6). AP/Bullit Marquez
Sejumlah demonstran merayakan ulang tahun Aung San Suu Kyi ke-65 di Myanmar (18/6). AP/Bullit Marquez
Iklan
TEMPO Interaktif, Rangoon - Pemimpin aksi pro-demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-65 di rumahnya tanpa ditemani sanak saudara dan massa pendukungnya. Pemerintah junta militer Burma tahun lalu memperpanjang masa tahanan rumah putri mendiang tokoh kemerdekaan Burma, Jenderal Aung San, ini menjadi 18 bulan lagi.

Suu Kyi, yang mengajukan banding atas perpanjangan masa tahanan itu, mesti menelan pil pahit. Junta menolaknya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyatakan kecewa terhadap Burma atas penolakan junta itu. Alhasil, mulai kemarin para pendukung Suu Kyi pun merancang kampanye ke seluruh dunia untuk pembebasan Suu Kyi.

Sejumlah tokoh terkemuka pun menyatakan dukungan atas pembebasan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1991 itu. Di antara deretan tokoh dunia itu ada bekas Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Tomas Ojea Quintana, yang kini di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyeru junta agar membebaskan Suu Kyi, yang sudah menjalani 13 dari 19 tahun masa tahanan rumah itu. Menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Suu Kyi adalah tokoh yang mendedikasikan seluruh masa hidupnya untuk terciptanya kehidupan yang demokratis di Burma.

Amerika Serikat ada benarnya. Laman situs berita Inggris, Guardian, melansir foto paspor Suu Kyi yang diambil pada 1970 di New York. Menurut Guardian, Suu Kyi menolak tawaran menjadi warga negara Inggris kendati ia berhak memilikinya karena menikah dengan seorang dosen asal Inggris, Michael Aris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Kawasan Asia Timur, Kurt Campbell, mengatakan Suu Kyi khawatir dan mungkin kecewa atas perkembangan dialognya dengan para penguasa militer Burma. Campbell, yang menemui Suu Kyi bulan lalu, mengatakan kepada BBC bahwa Suu Kyi merasa Burma sedang memasuki masa kritis.

Adapun para pemimpin Uni Eropa, Jumat kemarin, membuat seruan 64 kata untuk pembebasannya pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di Brussels, Belgia. Diperkirakan, acara perayaan ulang tahun Suu Kyi akan digelar di 15 kota di seluruh dunia. Para pengungsi Burma di pelbagai belahan dunia berencana merayakan hari ulang tahun itu pula.

GUARDIAN | CNN | ABCNEWS | ANDREE PRIYANTO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular piton. shutterstock.com
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.


Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Thibault Camus)
Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar


16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.


PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi unjuk rasa solidaritas untuk Muslim Rohingya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (5/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.


Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Aung San Suu Kyi mendapat gelar doctor honoris causa di Oxford University
Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.


Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?


Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan  Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08). ANTARA/HO-Dokumentasi-JK
Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.


Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa poster saat berunjukrasa di perempatan vetaran, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/8). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.


Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Rohingya (AMPERA) melakukan aksi solidaritas untuk masyarakat muslim Rohingya, di Bundaran Majestik Medan, Sumut, Selasa (7/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.


KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

Sejumlah wanita suku Rohingya, yang bisanya tinggal di perbatasan Myanmar Bangladesh, berjalan untuk mengambil air di kamp pengungsian di Kutupalong, Bangladesh (7/3). Foto disiarkan hari ini (13/3).  AP/Pavel Rahman
KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.