Suu Kyi, yang mengajukan banding atas perpanjangan masa tahanan itu, mesti menelan pil pahit. Junta menolaknya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyatakan kecewa terhadap Burma atas penolakan junta itu. Alhasil, mulai kemarin para pendukung Suu Kyi pun merancang kampanye ke seluruh dunia untuk pembebasan Suu Kyi.
Sejumlah tokoh terkemuka pun menyatakan dukungan atas pembebasan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1991 itu. Di antara deretan tokoh dunia itu ada bekas Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Tomas Ojea Quintana, yang kini di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyeru junta agar membebaskan Suu Kyi, yang sudah menjalani 13 dari 19 tahun masa tahanan rumah itu. Menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Suu Kyi adalah tokoh yang mendedikasikan seluruh masa hidupnya untuk terciptanya kehidupan yang demokratis di Burma.
Amerika Serikat ada benarnya. Laman situs berita Inggris, Guardian, melansir foto paspor Suu Kyi yang diambil pada 1970 di New York. Menurut Guardian, Suu Kyi menolak tawaran menjadi warga negara Inggris kendati ia berhak memilikinya karena menikah dengan seorang dosen asal Inggris, Michael Aris.
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Kawasan Asia Timur, Kurt Campbell, mengatakan Suu Kyi khawatir dan mungkin kecewa atas perkembangan dialognya dengan para penguasa militer Burma. Campbell, yang menemui Suu Kyi bulan lalu, mengatakan kepada BBC bahwa Suu Kyi merasa Burma sedang memasuki masa kritis.
Adapun para pemimpin Uni Eropa, Jumat kemarin, membuat seruan 64 kata untuk pembebasannya pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di Brussels, Belgia. Diperkirakan, acara perayaan ulang tahun Suu Kyi akan digelar di 15 kota di seluruh dunia. Para pengungsi Burma di pelbagai belahan dunia berencana merayakan hari ulang tahun itu pula.
GUARDIAN | CNN | ABCNEWS | ANDREE PRIYANTO