TEMPO Interaktif, Pasukan komando Israel menyerbu armada kapal yang membawa misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya sembilan orang. Lusinan lainnya terluka ketika serdadu Israel mendarat di atas konvoi enam kapal, Senin subuh.
Israel mengatakan para penggiat kemanusiaan di atas kapal menyerang para anggota komando, sementara para aktivis menjelaskan pasukan Israel yang menembaki para aktivis saat mereka menyerbu konvoi.
Penyelenggara armada kemanusiaan mengatakan, mereka membawa 700 aktivis dan 10 ribu ton bantuan kemansiaan bertujuan menerobos blokade Israel atas Gaza.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memberikan "dukung penuh" atas serbuan militer usai pendaratan. Pndaratan pasukan Israel "adalah upaya mencegah penyusupan ribuan roket, misil, dan senjata lainnya yang dapat digunakan untuk menghantam kota-kota, komunitas, dan rakyat kami," katanya.
"Saya memberikan dukungan sepenuhnya kepada angkatan darat, tentara, dan para komando melakukan tindakan pertahanan negara dan melindungi kehidupan mereka." Dia juga mengatakan Israel menyesalkan adanya korban jiwa dalam pendaratan itu.
Media Israel melaporkan, banyak korban tewas adalah warga negara Turki. Hamas, kelokpok Palestina yang memerintah di Jalur Gaza, mengatakan serangan tersebut "pembunuhan massal" dan perlu tindakan masyarakat intenasional.
Pemimpin Hamas di Gaza, IsmailHaiya, meminta komunitas Arab dan Muslim menunjukkan kemarahannya terhadap perwakilan Israel di seluruh dunia. Perlu demontrasi besar-besaran di sejumlah kota di dunia, termasuk di ibu kota syria, Yordania, dan Lebanon. Ribuan warga Turki segera menyerbu konsulat Israel di Istanbul setelah ada kabar terjadi opeasi penyerbuan.
Oscar Fernandez-Taranco, kepala kebijakan PBB menyebut Israel perlu mengakhiri tindakan "kontraproduktif" dan "tidak bisa diterima" atas blokade Gaza.
AL JAZEERA | CHOIRUL