Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Juru Bicara Partai Terbesar Thailand Tuding Tentara Lakukan Pembakaran  

image-gnews
Pithaya Pookaman
Pithaya Pookaman
Iklan

TEMPO Interaktif, Bangkok -Partai Phuea Thai membantah tuduhan pemerintah bahwa massa Kaus Merah mengamuk membakari lebih dari 30 gedung, termasuk Central World, kompleks pusat belanja terbesar kedua di Asia Tenggara. Partai yang mendukung aksi protes antipemerintah itu menuduh pemerintah sengaja menyudutkan gerakan Kaus Merah dan para pemimpinnya.

"Kalau memang benar pelakunya Kaus Merah, lalu mengapa aksi pembakaran itu terjadi justru ketika wilayah itu sudah dikuasai tentara," ujar juru bicara Bidang Luar Negeri Partai Phuea Thai, Dr Pithaya Pookaman, kepada Andree Priyanto dari Tempo di markas partai terbesar pertama di Thailand itu. "Jadi ada yang ganjil di sini."

Pensiunan diplomat yang berkarier selama lebih 25 tahun itu juga takjub, mengapa yang dibakar justru gedung-gedung yang dimiliki simpatisan Kaus Merah, seperti Central World yang dimiliki teman bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang kini dicap buron aksi terorisme. "Kenapa gedung-gedung yang punya Kaus Kuning tak ikut dibakar?" ujarnya.



Anda yakin pelakunya bukan Kaus Merah. Mengapa?

Saya tahu sekali pelakunya bukan Kaus Merah. Ada beberapa hal yang tak masuk akal kalau memang benar pelakunya Kaus Merah. Pertama, karena aksi pembakaran itu terjadi justru ketika wilayah itu sudah dikuasai tentara. Sebab, sebelum tentara masuk ke kawasan Kaus Merah--di persimpangan Jalan Ratchaprasong--gedung-gedung itu aman. Kalau memang Kaus Merah mau, tentu sudah mereka bakar sebelum tentara masuk. Jadi ada yang ganjil di sini.

Cuma itu?

Ada lagi hal lain yang mengganggu saya, semisal mengapa gedung-gedung yang dibakar itu seperti dipilih. Sebab, tak semua gedung yang ada di lokasi Kaus Merah dibakar. Kenapa gedung-gedung yang punya Kaus Kuning (pendukung pemerintah) tak ikut dibakar? Kenapa justru yang dibakar gedung-gedung milik teman-teman Thaksin Shinawatra?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa tidak? Namanya orang ngamuk?

Saya kebetulan beberapa kali ke tempat Kaus Merah. Saya lihat pihak manajemen Central World di Bangkok begitu bersimpati kepada Kaus Merah. Mereka misalnya memberikan tempat untuk tidur kepada Kaus Merah. Meminjamkan penyejuk ruangan. Mereka juga memberikan akses kepada Kaus Merah untuk mandi atau ke toilet. Lalu mengapa Kaus Merah mesti membakar Central World?

Dari mana Anda tahu gedung-gedung milik Kaus Kuning aman?

Berdasarkan penelusuran partai kami, gedung-gedung milik Kaus Kuning aman-aman saja. Makanya saya enggak percaya Kaus Merah yang melakukannya. Wilayah-wilayah yang dibakar itu ada di wilayah yang dikuasai tentara. Tak seorang pun bisa masuk ke sana. Tak terkecuali Kaus Merah. Kalaupun ada yang bisa menembus, sudah pasti dia mati ditembak tentara karena wilayah itu masuk zona tembak tentara. Itu artinya pelakunya bagian dari [tentara] itu.

Andree Priyanto (Bangkok)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.