Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Singapura di Bangkok Tidak Takut Kerusuhan

image-gnews
Sejumlah pendukung Thaksin Shinawatra bentrok dengan polisi ketika melakukan unjukrasa menentang pemerintah di pusat kota Bangkok, Thailand (6/4). AP/Wason Waintchakorn
Sejumlah pendukung Thaksin Shinawatra bentrok dengan polisi ketika melakukan unjukrasa menentang pemerintah di pusat kota Bangkok, Thailand (6/4). AP/Wason Waintchakorn
Iklan
TEMPO Interaktif, Singapore - Warga negara Singapura yang tinggal di Bangkok relatif tidak terganggu meskipun terjadi bentrokan berdarah pada akhir pekan lalu.

Sikap warga Singapura ini berbeda dengan wisatawan asing dari negara lain di Thailand yang merasa terguncang dengan terjadinya bentrok fisik antara pengunjuk rasa dengan pasukan tentara Thailand yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih 800 orang.

Demonstrasi yang disertai kekerasan bagi warga Singapura, Ng Jiak Hong, 53 tahun, bukan hal yang baru selama dirinya menetap di Bangkok lebih dari 15 tahun. Bos perusahaan telekomunikasi NexGen Mobile ini mengaku telah menyaksikan beberapa tonggak sejarah politik Thailand, termasuk peristiwa Mei 1992 dan kudeta tanpa pertumpahan darah pada 2006 di negara itu.

"Bukannya saya tidak peduli, tapi saya rasa itu tidak benar-benar di luar kendali. Saya pikir perlu dihindari aksi protes itu. Jika tetap dilakukan akan berakhir pada beberapa bentuk kekerasan sebelum dapat dihentikan," ujarnya.

"Di permukaan, tampak sedikit tidak stabil, seperti segala sesuatu akan meledak, tetapi tidak akan terjadi karena pada dasarnya sangat stabil," lanajut dia.

Seorang ibu rumah tangga asal Singapura, Siamwalla Maria, yang tinggal di Bangkok selama dua tahun, juga mengaku tidak khawatir atas situasi yang terjadi belakangan ini di Bangkok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terus terang banyak ekspatriat seperti saya, kami sebenarnya cukup bosan dengan situasi seperti sekarang ini, tapi tak masalah sejauh tidak mempengaruhi kehidupan kita dan anak-anak kita," katanya.

Namun bagi banyak turis asing yang menyaksikan langsung bentrokan berdarah mengatakan takut akan keselamatannya di negara itu. "Orang-orang berlari dan berteriak disertai tembak-tembakan," kata seorang warga Inggris Sarah Colvin, 19 tahun. "(Situasi) ini sangat mengguncang kami. Banyak orang asing telah berbicara soal akan keluar dari sini."

Warga asing lainnya dari Selandia Baru, Kupka Flavia, 32 tahun, yang baru pertama ke Bangkok mengaku tidak mau kembali lagi ke Bangkok.

TODAYONLINE l CNA l BASUKI RAHMAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.