Menurut Sword, para remaja itu harusnya dikembalikan ke Timor Leste. Dia juga memastikan mereka akan mendapat pendidikan dan dilindungi oleh negaranya.
Namun permintaan ini dijawab Noranha, 55 tahun, dengan mengatakan bahwa anak-anak itu tidak mau kembali ke negara asalnya. Seperti diungkapkan di surat kabar The Age, Noronha mengatakan mengijinkan para remaja itu tinggal di Malaysia sebab mereka mengaku tidak ingin kembali dan menjadi seperti anak-anak dari rumah yatim piatu tempat mereka ditemukan di Dili, 10 tahun lalu.
Baca Juga:
Masih kata Noronha, dia menerima surat dari Dili yang mengklaim bahwa anak-anak di tempat itu kelaparan, tidak sekolah dan bahkan dua dari mereka hamil.
“Jika mereka (Timor) menginginkan anak-anak itu kembali, mereka harus mempunyai rencana. Apa yang akan mereka lakukan terhadap anak-anak itu,” kata Noronha.
Namun Sword, penggiat hak perempuan dan anak-anak, berkeras anak-anak itu harus kembali, sebab mereka harus memiliki identitas jelas.
Adapun The Age, selain mempublikasikan pernyataan Noronha, juga mempublikasikan foto remaja tersebut yang tengah berada di perusahaan Marina Mahathir, anak perempuan bekas Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
THE STAR | SUNARIAH