TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi Dubai hari ini mengidentifikasi 15 lebih tersangka yang dicari terkait pembunuhan seorang pejabat senior Hamas di kerajaan itu bulan lalu, termasuk enam tersangka lain yang menggunakan paspor Inggris.
Pengumuman itu membuat total mereka yang dicurigai terlibat pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh mencapai 26 orang, yang diyakini merupakan pekerjaan agen rahasia Israel, Mossad. Israel menolak mengomentari tuduhan itu.
Polisi Dubai mengatakan tersangka baru itu menyediakan dukungan logistik untuk operasi itu.
Menurut bukti-bukti tambahan, setidaknya tiga perempuan terlibat, salah satunya menggunakan paspor Inggris. Tersangka lainnya melakukan perjalanan dengan paspor yang dikeluarkan oleh Australia dan Selandia Baru.
Jumlah total paspor Inggris terkait kasus tersebut telah meningkat menjadi 12, dan paspor Prancis lima. Para tersangka terbang dari Munich, Paris, Roma, Milan dan Hong Kong.
Baca Juga:
David Miliband, Menteri Luar Negeri, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan oleh agen kejahatan terorganisir serius, Soca, atas penyalahgunaan paspor Inggris itu. Uni Eropa juga telah mengutuk penyalahgunaan paspor itu, tanpa menyebutkan Israel.
Otoritas Dubai mengatakan beberapa dari mereka disebut hari ini diyakini telah memainkan peran dalam pembunuhan itu dalam tahap persiapan. Banyak dari para tersangka itu memiliki kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank AS yang sama.
Pihak berwenang telah menggunakan catatan imigrasi dan gambar CCTV tersangka untuk mencoba mengumpulkan apa yang terjadi di beberapa jam sebelum pembunuhan Mabhouh.
Israel mengatakan Mabhouh memainkan peran kunci dalam penyelundupan roket-roket yang dipasok Iran ke Jalur Gaza dan terlibat dalam penculikan dan pembunuhan dua tentara 20 tahun lalu.
GUARDIAN | EZ