Bagaimana taktik ini digunakan Taliban, tampak dari laporan harian New York Times saat Marinir mulai mengambil alih Helmand, provinsi yang semula dikuasai sepenuhnya oleh Taliban.
Marinir menerima laporan intelijen bahwa sekitar 40 sampai 50 gerilya Taliban sudah beberapa hari masuk ke satu desa pada pertengahan Januari. Marinir itu segera mengirim satu batalion tentara ke desa itu, berharap bisa memberi kejutan bagi Taliban dan mengepung desa itu di satu malam.
Tapi saat pasukan itu mulai mendekat desa, tanda-tanda aneh terdengar. Terdengar siulan penggembala di sekitar desa. Anjing-anjing terdengar menggonggong. Bunyi-bunyi tidak biasa ini muncul dari mana-mana dan dengan gampang menunjuk arah pasukan Amerika yang datang.
Saat tentara mulai tampak di keremangan malam, sebuah mobil keluar dari salah satu rumah, menuju ke arah tentara itu. Tepat saat lampu menyinari para tentara, mobil itu menyalakan klakson. Beberapa orang tampak terlihat di atap mengawasi.
Operasi penyergapan yang dilakukan Kompi Persenjataan, Batalion Ketiga, Pasukan Ketiga Marinir, itupun gagal. Pasukan Taliban sudah menghilang dengan cepat karena isyarat-isyarat itu.
Sebuah antena radio besar yang sebelumnya tampak muncul di atas atap, tiba-tiba menghilang dan penghuninya menyatakan tidak ada apa-apa.
Saat pasukan itu mendekat salah satu kampung di desa itu, orang yang tinggal didekatnya melepas burung dara putih yang tampak jelas dari jauh. Posisi pasukan Amerika pun gampang dibaca. Jika bukan ini, dari cerobong dapur, muncul asap mencolok.
"Agaknya," kata Kapten Paul D. Stubbs, "orang-orang ini melakukan karena dibayar (Taliban)."
Taliban sendiri memilih menyingkir saat menghadapi pasukan Marinir yang siap tempur begitu. Mereka hanya menembakkan satu dua mortir, bukan serangan serius.
Pasukan Taliban ini juga sangat sabar dan memperhatikan pola serta taktik tempur pasukan Amerika. Ini tampak saat mereka memasang ranjau rakitan. Ranjau ini memiliki titik detonasi sangat kecil, mungkin hanya seukuran sepatu.
Bagaimana agar bisa membunuh tentara Amerika? Tentara Taliban memasang ranjau tepat dimana tentara Amerika kemungkinan akan ada di sana.
Caranya?
Mereka mengamati di mana tentara Amerika berlindung saat diserang. Setelah tentara Amerika pergi, mereka memasnag ranjau di tempat perlindungan itu. Jika tentara Amerika datang lagi, mereka diserang dan kemungkinan ranjau itu bakal meledak semakin besar.
Hal ini diungkap komandan batalion, Letkol Matthew Baker. "Ini yang mereka lakukan: tembak dan amati ke mana Marinir pergi. Dan di mana Marinir pergi, di situ mereka memasang ranjau rakitan."
Dua patroli batalion pada Januari silam memperlihatkan bagaimana Taliban memasang ranjau itu.
Di satu titik, seorang marinir menginjak ranjau yang--untung baginya--ranjau itu macet. Ranjau itu diletakkan samping dinding gundukan tanah yang lokasinya strategis karena bisa memperlihatkan daerah sekitar. Marinir sudah beberapa kali menggunakan tempat itu untuk posisi menembak karena memang strategis.
Di salah satu kejadian lagi, sebuah ranjau antitank dipasang tepat di tempat yang sedikit luas di pinggir salah satu jalan utama provinsi. Tempat itu sering menjadi lokasi parkir mobil polisi Afganistan dan, mungkin sekali, tentara Amerika akan menggunakannya.
NURKHOIRI