Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Taliban Memusingkan Marinir Amerika Serikat  

image-gnews
AP| Ruhullah shakir
AP| Ruhullah shakir
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Gerilyawan Taliban menggunakan menggabungkan taktik gerilya kuno, peralatan muktahir, dan kesabaran untuk mengatasi serbuan pasukan Marinir Amerika Serikat.

Bagaimana taktik ini digunakan Taliban, tampak dari laporan harian New York Times saat Marinir mulai mengambil alih Helmand, provinsi yang semula dikuasai sepenuhnya oleh Taliban.

Marinir menerima laporan intelijen bahwa sekitar 40 sampai 50 gerilya Taliban sudah beberapa hari masuk ke satu desa pada pertengahan Januari. Marinir itu segera mengirim satu batalion tentara ke desa itu, berharap bisa memberi kejutan bagi Taliban dan mengepung desa itu di satu malam.

Tapi saat pasukan itu mulai mendekat desa, tanda-tanda aneh terdengar. Terdengar siulan penggembala di sekitar desa. Anjing-anjing terdengar menggonggong. Bunyi-bunyi tidak biasa ini muncul dari mana-mana dan dengan gampang menunjuk arah pasukan Amerika yang datang.

Saat tentara mulai tampak di keremangan malam, sebuah mobil keluar dari salah satu rumah, menuju ke arah tentara itu. Tepat saat lampu menyinari para tentara, mobil itu menyalakan klakson. Beberapa orang tampak terlihat di atap mengawasi.

Operasi penyergapan yang dilakukan Kompi Persenjataan, Batalion Ketiga, Pasukan Ketiga Marinir, itupun gagal. Pasukan Taliban sudah menghilang dengan cepat karena isyarat-isyarat itu.

Sebuah antena radio besar yang sebelumnya tampak muncul di atas atap, tiba-tiba menghilang dan penghuninya menyatakan tidak ada apa-apa.

Saat pasukan itu mendekat salah satu kampung di desa itu, orang yang tinggal didekatnya melepas burung dara putih yang tampak jelas dari jauh. Posisi pasukan Amerika pun gampang dibaca. Jika bukan ini, dari cerobong dapur, muncul asap mencolok.

"Agaknya," kata Kapten Paul D. Stubbs, "orang-orang ini melakukan karena dibayar (Taliban)."

Taliban sendiri memilih menyingkir saat menghadapi pasukan Marinir yang siap tempur begitu. Mereka hanya menembakkan satu dua mortir, bukan serangan serius.

Pasukan Taliban ini juga sangat sabar dan memperhatikan pola serta taktik tempur pasukan Amerika. Ini tampak saat mereka memasang ranjau rakitan. Ranjau ini memiliki titik detonasi sangat kecil, mungkin hanya seukuran sepatu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana agar bisa membunuh tentara Amerika? Tentara Taliban memasang ranjau tepat dimana tentara Amerika kemungkinan akan ada di sana.

Caranya?

Mereka mengamati di mana tentara Amerika berlindung saat diserang. Setelah tentara Amerika pergi, mereka memasnag ranjau di tempat perlindungan itu. Jika tentara Amerika datang lagi, mereka diserang dan kemungkinan ranjau itu bakal meledak semakin besar.

Hal ini diungkap komandan batalion, Letkol Matthew Baker. "Ini yang mereka lakukan: tembak dan amati ke mana Marinir pergi. Dan di mana Marinir pergi, di situ mereka memasang ranjau rakitan."

Dua patroli batalion pada Januari silam memperlihatkan bagaimana Taliban memasang ranjau itu.

Di satu titik, seorang marinir menginjak ranjau yang--untung baginya--ranjau itu macet. Ranjau itu diletakkan samping dinding gundukan tanah yang lokasinya strategis karena bisa memperlihatkan daerah sekitar. Marinir sudah beberapa kali menggunakan tempat itu untuk posisi menembak karena memang strategis.

Di salah satu kejadian lagi, sebuah ranjau antitank dipasang tepat di tempat yang sedikit luas di pinggir salah satu jalan utama provinsi. Tempat itu sering menjadi lokasi parkir mobil polisi Afganistan dan, mungkin sekali, tentara Amerika akan menggunakannya.

NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.