Pria yang tak disebutkan namanya tersebut ditahan saat tiba di pelabuhan udara Havana, 5 Desember. Ketika diperiksa, hingga 28 Desember dia tidak bisa menunjukkan bukti sebagai pejabat konsulat.
Ketua Parlemen Kuba Ricardo Alarcon mengatakan lelaki itu kini dalam pemeriksaan intensif dan tidak akan dituntut.
Baca Juga:
Menurut wartawan BBC Michael Voss, penangkapan ini dikhawatirkan dapat memperburuk hubungan AS-Kuba yang sudah mulai mencair sejak kunjungan Presiden Obama ke Kuba Januari tahun lalu.
Sementara itu Washington membantah kalau pria yang ditangkap itu bekerja sebagai mata-mata. Dia bekerja untuk lembaga nirlaba AS, bertugas mempromosikan pemberdayaan masyarakat dan demokrasi di Kuba.
"Dia dibayar oleh perusahaan untuk menjadi mata-mata AS. Kami sedang mendalaminya," ujar Alarcon kepada wartawan di Havana.
BBC | CHOIRUL