TEMPO Interaktif, Parachinar - Serangan bom mobil di Pakistan utara Ahad kemarin, menewaskan enam orang termasuk bekas Menteri Irigasi dan dua warga antiTaliban.
Menurut kepala kepolisian Hangu, Abdur Rashid, bom yang menewaskan mantan menteri tersebut diangkut oleh kendaraan yang sedang melakukan perjalanan ke Desa Bagto, sekitar 10 kilometer Kota Hangu.
Akibat ledakan bom tersebut, mantan Menteri Irigasi Ghaniur Rahman, pegawal, sopir, dan sahabat menteri tewas seketika. Sementara, dua pejabat kepolisian yang menemani terluka.
Ghaniur Rahman adalah anggota Partai Rakyat Pakistan (PPP). Dia menghabiskan waktunya di penjara di jaman pemerintahan militer, namun dia beruntung mendapatkan amnesti dari Mahkamah Agung bulan lalu sehingga bebas.
Sedangkan putranya anggota Dewan Provinsi Bagian Tenggara yang menentang keras Taliban dan kelompok ekstrimis. Dua kelompok ini pernah mengancam membunuh ayahnya. "Dua kali ayah saya menjadi target pembunuhan. Pertama oleh Taliban, kedua kelompok militan lain," ujar Atiqur Rahman.
Dua hari lalu, Pakistan dilanda serangan bom tunggal menewaskan 100 orang di Waziristan, selatan Pakistan. Sejak pertengahan Oktober tahu lalu, pasukan Pakistan melakukan serangan besar-besaran ke Waziristan.
ARAB NEWS | AP | CHOIRUL