Dalam sebuah percakapan melalui telepon Sabtu kemarin, kedua menteri luar negeri ini menyatakan bahwa Iran dan Irak akan menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di perbatasan.
"Kedua bangsa akan menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan perbatasan," demikian isi pernyataan yang dikutip Tehran Times, Senin (21/12).
Baca Juga:
Iran dan Irak, jelas koran tersebut, akan melakukan konsultasi secara rutin dan menolak upaya propaganda adu domba yang dilakukan oleh para musuh.
Pembicaraan tersebut berlangsung usai Republik Islam Iran menolak dituduh bahwa pasukannya telah melintasi perbatasan teritorial Irak dan menguasai ladang minyak di wilayah selatan.
Jumat lalu, wakil menteri luar negeri Irak Muhammad Haj Aziz mengatakan bahwa serdadu Iran telah menguasai ladang minyak di Fakih, wilayah perbatasan Irak sejak Kamis malam.
Baca Juga:
Sementara itu, menanggapi pernyataan Irak, juru bicara menteri luar negeri Iran Ramin Mehmaparast, Sabtu lalu, menjelaskan kepada media massa soal ini.
Dia katakan bahwa alam kedua negara banyak yang disengketakan dan sulit secara teknis dipecahkan. Namun pejabat Iran dan Irak sepakat akan mengadakan pertemuan rutin untuk memecahkan pesoalan yagn kerap dipersengketakan.
Duta besar Iran di Bagdad, Hassan Kazemi Qomi dan Ketua Komite Ketua Kebijakan Luar Negeri dan Majelis Keamanan Nasional Aladin Boroujerdi sepakat atas kewaspadaan pemerintah Irak tentang sabotase dan upaya adu domba yang ingin memecah belah hubungan mesra Iran-Irak.
TEHRAN TIMES | CHOIRUL