Polisi dan Garda Revolusi Iran memperingatkan unjuk rasa 'ilegal' pada Senin (7/12) nanti yang bertepatan dengan perayaan Hari Pelajar bakal dilawan dengan keras. Demonstrasi tersebut merupakan peringatan tewasnya tiga mahasiswa pada 1953 di bawah pemerintahan Shah Iran.
“Seluruh izin yang dikeluarkan kepada media asing untuk meliput berita di Teheran dicabut dari 7 sampai 9 Desember,” ujar Departemen Media Massa Kementerian Budaya Iran, Sabtu (5/12), dalam pesan pendek yang dikirimkan kepada para wartawan, fotografer, kamerawan media asing di Iran.
Baca Juga:
Dalam beberapa hari terakhir, koneksi internet di Teheran sangat lambat dan bahkan terkadang mati. Seorang pejabat di Kementerian Telekomunikasi Iran mengatakan kepada Reuters bahwa akses internet dan jalur telepon genggam akan diblok pada Senin.
Pada Pemilihan Presiden 12 Juni lalu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad kembali berkuasa dengan unggul besar dari pesaingnya yang berasal dari kubu reformis. Akibatnya, muncul demonstrasi anti-pemerintah di jalan-jalan kota di Iran yang merupakan unjuk rasa terbesar selama 30 tahun terakhir.
Pemerintah Iran sendiri membantah tudingan adanya kecurangan dalam Pemilihan Presiden. Pemerintah Iran juga menilai gejolak sosial terjadi disokong anasir asing. “Pertemuan di luar universitas akan dilawan dengan keras,” ujar Kepala Kepolisian Esmail Ahmadi-Moqaddam seperti dikutip harian Etemad.
Baca Juga:
REUTERS| KODRAT SETIAWAN