UNRWA
Para anggota parlemen Israel pada Senin, 28 Oktober 2024, memilih untuk melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, untuk beroperasi di Israel dan wilayah-wilayah yang didudukinya. Keputusan Knesset ini membuat beberapa sekutu Barat Israel khawatir bahwa hal ini akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di Gaza.
Saat ini, lembaga ini secara langsung mempekerjakan 30.000 warga Palestina di seluruh wilayah, melayani kebutuhan sipil dan kemanusiaan 5,9 juta keturunan para pengungsi, di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan di kamp-kamp yang luas di negara-negara Arab yang berdekatan.
Di Gaza, lembaga ini mempekerjakan 13.000 orang, menjalankan sekolah-sekolah di daerah kantong tersebut, klinik-klinik kesehatan primer dan layanan-layanan sosial lainnya, serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Layanannya di Gaza semakin penting sejak 2005, ketika Israel dan Mesir memberlakukan blokade yang menyebabkan keruntuhan ekonomi dengan salah satu tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Sejak perang Israel Hamas pecah, ratusan ribu warga Gaza telah berlindung di sekolah-sekolah, klinik, dan gedung-gedung publik lainnya milik UNRWA.
Hampir seluruh penduduk Gaza kini bergantung pada UNRWA untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, dan perlengkapan kebersihan.
Israel dan Hamas telah berperang sejak orang-orang bersenjata dari kelompok militan Palestina di Jalur Gaza menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menangkap sekitar 250 sandera, menurut perhitungan Israel.
Israel merespons dengan serangan militer di Gaza yang menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Israel mengatakan akan terus melanjutkan kampanye intensifnya terhadap Hizbullah Lebanon, setelah hampir setahun melakukan serangan lintas batas bersamaan dengan perang Gaza.
AL JAZEERA | REUTERS
Pilihan Editor: Serangan Israel Terbaru Menewaskan 20 Warga Gaza