TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel pada Jumat malam, 27 September 2024. Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon. Menurut pernyataan militer Israel, serangan tersebut menargetkan markas pusat Hizbullah yang tersembunyi di bawah gedung apartemen di daerah padat penduduk.
Kematian Hassan Nasrallah
1. Kata Netanyahu
Kematian Hassan Nasrallah dianggap mendorong semangat Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim kematian Hassan Nasrallah sebagai momentum kemenangan. “Ini adalah hari-hari penuh momentum. Ini (penyerangan terhadap Nasrallah) adalah momen pembuktian dalam peran. Setahun setelah ledakan demi ledakan, harapan mereka (Hamas dan Hizbullah) kandas. Israel sudah mendapat momentumnya. Kami sudah menang,” kata Netanyahu.
2. Antony Blinken
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, mengatakan pada Senin, 30 September 2024, mendesak diplomasi untuk menjamin keamanan antara Israel dan Lebanon, setelah pembunuhan Hasan Nasrallah. “Hasan Nasrallah teroris brutal, yang banyak korbannya termasuk warga Amerika, Israel, warga sipil di Lebanon, warga sipil di Suriah dan banyak lainnya juga,” kata Blinken.
3. Bom
Israel memang sudah menargetkan markas pusat Hizbullah, di bawah gedung apartemen daerah padat penduduk. Media Israel melaporkan, sekitar 85 bom jenis penghancur bunker digunakan dalam serangan pada Jumat, 27 September 2024. Para ahli senjata dan amunisi menyebut jet tempur Israel menggunakan bom buatan Amerika Serikat untuk menyerang Hassan Nasrallah.
Pada Sabtu, 28 September 2024, jet tempur F-1151 lepas landas sehari sebelumnya untuk melakukan serangan udara terhadap markas besar Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut. “Pesawat Angkatan udara dalam penghancuran Hassan Nasrallah dan markas besar Hizbullah di Lebanon,” tulis keterangan foto dikutip dari Business Insider. Setelah serangan tersebut, Hizbullah mengumumkan kematian Hassan Nasrallah pada Sabtu malam.
4. Reaksi Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, penyerangan terhadap Hassan Nasrallah merupakan bentuk keadilan bagi banyak korban. Biden mengatakan, Washington sepenuhnya mendukung hak Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netahanyu, mengatakan kematian Nasrallah menjadi momen penting yang mengubah peta kekuatan di Timur Tengah.
5. Pesan Terakhir
Sebelum tewas dalam serangan Israel, Hassan Nasrallah sempat menyampaikan pidato terakhirnya, pada 19 September 2024. Beberapa hari sebelum pasukan Israel menargetkan markas besar Hizbullah sebagai serangan udara.
Ia mengecam serangan mematikan Israel di Lebanon sebagai deklarasi perang yang potensial. Pemimpin kelompok yang didukung Iran tersebut bertekad akan melakukan pembalasan, dengan menegaskan bahwa agen Israel akan dibalas dengan hukuman yang adil. “Yang penting adalah jangan biarkan pukulan itu menjatuhkan Anda.”
DEWI RINA CAHYANI | SITA PLANASARI | SUCI SEKARWATI | RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Kedutaan Besar Iran di Jakarta Mengecam Kematian Hassan Nasrallah karena Serangan Israel