Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan Paus Fransiskus: Mengenal Vatikan Negara Terkecil di Dunia Punya Pengaruh Global

image-gnews
Paus Francis memberikan pesan kepada masyrakat dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan (25/12). Paus Francis pada hari Natal berharap untuk dunia yang lebih baik, dengan perdamaian untuk tanah kelahiran Yesus. AP/L'Osservatore Romano, ho
Paus Francis memberikan pesan kepada masyrakat dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan (25/12). Paus Francis pada hari Natal berharap untuk dunia yang lebih baik, dengan perdamaian untuk tanah kelahiran Yesus. AP/L'Osservatore Romano, ho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Rangkaian kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia dimulai pada Selasa, 3 September 2024, dengan kedatangannya di Jakarta. Keesokan harinya, Rabu, 4 September 2024, Paus dijadwalkan menghadiri pertemuan kenegaraan di Istana Negara serta mengadakan kegiatan internal dengan komunitas Katolik.

Pada Kamis, 5 September 2024, Paus akan bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal dan tokoh agama lainnya, diikuti dengan kunjungan ke Gedung KWI untuk bertemu para penyandang disabilitas. Kemudian, Paus akan memimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, yang dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik. Kunjungan Paus di Indonesia akan berakhir pada Jumat, 6 September 2024, dengan keberangkatannya menuju Papua Nugini.

Paus merupakan jabatan tertinggi dalam institusi agama Katolik sedunia yang berpusat di Vatikan. Lantas, apa saja sih seluk beluk Vatikan hingga bisa menjadi markas besar keagamaan Katolik sedunia?

Seluk Beluk Vatikan

Dilansir dari berbagai sumber, Kota Vatikan adalah negara merdeka terkecil di dunia, dengan luas hanya sekitar 44 hektare dan terletak sepenuhnya di dalam kota Roma, Italia. Meskipun kecil, status administratif Vatikan sangat unik dan berperan penting dalam dunia internasional.

Kota Vatikan diakui sebagai negara merdeka melalui Perjanjian Lateran tahun 1929, yang ditandatangani antara Tahta Suci dan Kerajaan Italia. Perjanjian ini menetapkan Vatikan sebagai wilayah berdaulat yang berada di bawah kekuasaan penuh Paus, yang juga berfungsi sebagai kepala negara.

Secara administratif, Vatikan memiliki sistem pemerintahan yang berbeda dari kebanyakan negara. Paus memiliki otoritas tertinggi dan dibantu oleh sejumlah badan administratif yang dikenal sebagai Kuria Roma. Kuria Roma mengelola berbagai aspek kehidupan gerejawi dan juga menjalankan fungsi administratif negara. Kuria ini mencakup berbagai kongregasi, dewan, dan komisi yang menangani segala urusan, mulai dari urusan luar negeri hingga urusan keuangan.

Vatikan juga memiliki korps diplomatik yang sangat aktif. Meskipun luasnya kecil, Kota Vatikan memiliki hubungan diplomatik dengan banyak negara dan memiliki perwakilan tetap di berbagai organisasi internasional.

Vatikan mencetak mata uang sendiri (euro Vatikan), memiliki stasiun radio, layanan pos, dan pasukan keamanan yang terdiri dari Garda Swiss, yang bertanggung jawab atas keselamatan Paus dan keamanan negara. Namun, Vatikan tidak memiliki sistem pajak atau ekonomi yang mandiri, dan sebagian besar pendapatan negara berasal dari sumbangan umat Katolik di seluruh dunia, penjualan perangko, koin, dan cendera mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai negara kota dan pusat Gereja Katolik, Vatikan tidak hanya memiliki peran administratif, tetapi juga peran spiritual dan simbolis yang sangat kuat, menjadikannya unik di antara negara-negara di dunia.

Vatikan Simbol Historis Dunia

Dikutip dari laman hevaticantickets.com, Kota Vatikan, pusat spiritual Gereja Katolik, memiliki sejarah panjang yang berakar pada masa Kekaisaran Romawi. Awalnya, wilayah ini adalah bagian dari Ager Vaticanus, sebuah daerah di tepi barat Sungai Tiber yang pada zaman Romawi Kuno dianggap suci dan tak tersentuh. Tempat ini menjadi lebih signifikan ketika Santo Petrus, salah satu dari dua belas rasul Yesus, dikatakan dimakamkan di bukit Vatikan setelah mengalami kemartiran pada tahun 64 Masehi.

Pada abad ke-4, Kaisar Konstantinus Agung, yang menjadikan Kekristenan agama resmi Kekaisaran Romawi, memerintahkan pembangunan Basilika Santo Petrus di atas makam tersebut. Basilika ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Seiring waktu, pengaruh dan kekuatan para Paus meningkat, dan wilayah Vatikan menjadi pusat kepemimpinan Gereja Katolik.

Selama Abad Pertengahan, menurut laman cia.gov, Paus mulai mengkonsolidasikan kekuasaan temporal mereka di wilayah sekitar Roma, yang dikenal sebagai Negara Gereja. Namun, pada tahun 1870, setelah penyatuan Italia, Negara Gereja dianeksasi oleh Kerajaan Italia, dan kekuasaan temporal Paus berakhir. Meskipun demikian, Paus tetap berdiam di Vatikan, dan hubungan antara Tahta Suci dan pemerintah Italia tetap tegang hingga tercapainya Perjanjian Lateran pada tahun 1929.

Perjanjian Lateran, yang ditandatangani oleh Paus Pius XI dan Benito Mussolini, mengakui Kota Vatikan sebagai negara merdeka dan memberi Gereja Katolik kebebasan penuh dalam urusan spiritual. Dengan luas hanya sekitar 44 hektar, Kota Vatikan menjadi negara terkecil di dunia, tetapi memiliki pengaruh global yang luar biasa sebagai pusat agama Katolik.

Pilihan Editor: Jokowi Siap Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Berikut Agenda dan Jadwal Lawatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

1 hari lalu

ilustrasi pizza (pixabay.com)
Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.


Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

1 hari lalu

Paus Francis dari Midjourney yang menggunakan AI. Foto : Midjourney
Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.


Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

1 hari lalu

Penyanyi Lyodra Ginting saat diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Suci di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Lyodra mendapat kesempatan langka diberkati Paus Fransiskus dalam perjalanan apostoliknya di Indonesia. Vatican Media
Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

Penyanyi Lyodra Ginting mengalami momen bersejarah pada Kamis, 5 September lalu kala diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Agung di GBK, Jakarta


Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

2 hari lalu

Paus Fransiskus dalam perjalanan pulang menuju Roma di dalam pesawat Singapore Airlines, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

Di mata Paus Fransiskus, masyarakat di Indonesia seperti orang-orang Napoli. Napoli adalah kota terbesar di Italia Selatan.


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

2 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

2 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.


Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

2 hari lalu

Para siswa berpose dengan biola di Sekolah Humaniora Holy Trinity selama kunjungan Paus Fransiskus, di Baro, dekat Vanimo, Papua Nugini, 8 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

Paus Fransiskus mengkritik Harris dan Trump, meminta umat Katolik AS untuk memilih 'kejahatan yang lebih kecil'.


Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat menyambut langsung kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus dalam Misa Suci yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus mengakhiri lawatan ke Asia Tenggara dan Oseania selama 12 hari.


Cerita Perjalanan Ashley Park Syuting Sambil Jelajahi Italia

3 hari lalu

Ashley Park. Instagram.com/@ashleyparklady
Cerita Perjalanan Ashley Park Syuting Sambil Jelajahi Italia

Ashley Park mengungkapkan destinasi yang dikunjunginya di Italia hingga Paris hingga kebiasaannya saat bepergian.


Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

3 hari lalu

Rombongan Paus Fransiskus di Changi International Airport, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

Paus Fransiskus mengakhiri perjalanan apostoliknya di Singapura setelah sebelumnya mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste.