TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin antara lain berisi tentang suhu panas di Eropa menyebabkan ribuan orang meninggal. Suhu panas disebabkan oleh perubahan iklim yang terus berlanjut.
Berita kedua top 3 dunia adalah AS dituduh terlibat dalam penggulingan Sheikh Hasina hingga terakhir tentang pertemuan Putin dan Mahmoud Abbas. Berikut selengkapnya:
Sebuah laporan yang dipublikasi Institut Kesehatan Global Barcelona (ISGlobal) pada Senin, 12 Agustus 2024, mengungkap ada lebih dari 47 ribu orang di Eropa meninggal karena suhu panas sepanjang 2023, di mana ada sejumlah wilayah di selatan Eropa mengalami cuaca panas yang sangat buruk.
Tahun 2023 tercatat sebagai suhu bumi terpanas. Perubahan iklim yang terus berlanjut telah membuat suhu bumi meningkat. Eropa saat ini telah menjadi bagian bumi paling hangat sehingga meningkatkan risiko terhadap kesehatan dari suhu panas yang sangat tinggi.
Sepanjang 2023, jumlah orang meninggal terkait gelombang panas masih di bawah perkiraan yang sebelumnya diprediksi lebih dari 60 ribu orang dibanding tahun sebelumnya. Akan tetapi, jumlah korban meninggal terkait gelombang panas akan 80 persen lebih tinggi dibanding 20 tahun terakhir sehingga hal ini mendesak orang-orang untuk beradaptasi dengan naiknya suhu. Di antara adaptasi yang harus dilakukan adalah membuat sistem pendeteksi dini dan peningkatan perawatan kesehatan.
“Hasil riset kami memperlihatkan ada proses adaptasi masyarakat atas kenaikan suhu bumi pada abad ini, yang secara dramatis mengurangi kerentanan dan beban kematian terkait terkait musim panas baru-baru ini, khususnya dikalangan lansia,” kata Elisa Gallo, peneliti dari ISGlobal dan pemimpin riset.
Baca di sini selengkapnya.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat
-
Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager
-
Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat
-
Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat
-
Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang
-
Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat
1 jam lalu
AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).
Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager
1 jam lalu
Top 3 dunia, geger pager meledak di seantero Lebanon pada Selasa, 17 September 2024, untuk menargetkan anggota Hizbullah.
Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat
15 jam lalu
Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika
Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat
17 jam lalu
Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.
Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang
19 jam lalu
Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.
Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon
21 jam lalu
Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon
Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel
21 jam lalu
Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.
Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon
22 jam lalu
Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.
Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon
22 jam lalu
Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang
Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban
22 jam lalu
Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa