Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memasuki Bulan ke-10, Perang Israel melawan Anak-anak Gaza Berlanjut

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Seorang anak laki-laki Palestina membawa karung berisi botol bekas saat mengais barang-barang yang bisa digunakan di tempat pembuangan sampah, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 15 Juli 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Seorang anak laki-laki Palestina membawa karung berisi botol bekas saat mengais barang-barang yang bisa digunakan di tempat pembuangan sampah, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 15 Juli 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPasukan Israel mengebom dua sekolah lagi di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina yang mengungsi. Paramedis mengatakan 80 persen dari mereka yang terbunuh dan terluka di sekolah Hassan Salama dan Nassr adalah anak-anak.

Laporan lainnya dari Kota Gaza, di mana pasukan Israel melancarkan serangan simultan ke sekolah Hassan Salama dan Nassr pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Anas al-Sharif dari Al Jazeera, yang berada di lokasi kejadian, mengatakan ada genangan darah di lantai dan sejumlah mayat yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Seorang pemuda mengatakan kepadanya, "Mereka membunuh anak-anak dan orang tua. Mereka membunuh wanita. Hanya Allah yang akan menyelamatkan kita. Apa yang dilakukan anak-anak?"

Seorang pria lain mengatakan kepada al-Sharif bahwa sekolah tersebut menampung orang-orang Palestina yang mengungsi dan bahwa "mayat-mayat yang tercabik-cabik ada di mana-mana", sementara seorang wanita berkata, "Saya bersumpah demi Tuhan, hanya anak-anak kecil, orang tua, dan gadis-gadis yang tinggal di sini. Tidak ada orang lain yang tinggal di sini."

Seperti yang telah kami laporkan, serangan kembar tersebut menewaskan sedikitnya 30 orang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak. Militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan para pejuang Hamas di sana.

Bukankah anak-anak dilindungi secara hukum dalam perang?

Ya, memang seharusnya begitu. Aturan-aturan yang diterima secara internasional tentang konflik bersenjata disahkan di bawah Konvensi Jenewa pada 1949, yang menyatakan bahwa anak-anak harus dilindungi dan diperlakukan secara manusiawi.

Israel meratifikasi konvensi tersebut pada 1951, hanya beberapa tahun setelah satu setengah juta anak-anak Yahudi terbunuh di Eropa selama Holocaust. Namun Israel tidak mengakui konvensi Jenewa ke-4, yang melindungi warga sipil yang melawan penjajahan, karena Israel tidak menganggap Palestina sebagai wilayah yang diduduki.

Penggunaan kekuatan militer yang tidak proporsional di Gaza disebut-sebut oleh Israel sebagai cara yang sah untuk menghancurkan Hamas. Dan kematian warga sipil yang dihitung dalam serangan itu, termasuk anak-anak, tidak memenuhi syarat sebagai kejahatan perang, demikian klaim Israel.

Apa dampak perang terhadap anak-anak?

Para orang tua mencoba mencari cara untuk menenangkan anak-anak mereka dari pengeboman dan kehancuran di sekitar mereka. Seorang ibu berusia 30 tahun mengatakan bahwa anak-anaknya, yang berusia delapan dan dua tahun, mulai muntah-muntah setelah serangan udara, dan juga mengompol di tempat tidur. Keduanya merupakan respons terhadap rasa takut yang meningkat.

Sebuah makalah penelitian yang ditulis oleh psikolog Palestina, Dr Iman Farajallah, menemukan bahwa anak-anak yang selamat dari perang tidak muncul tanpa cedera dan dapat membayar harga yang mahal secara psikologis, emosional, dan perilaku.

Beberapa anak menunjukkan kegelisahan, kemunduran, atau perilaku kekerasan.

Bagaimana sekolah-sekolah terkena dampaknya?

Dengan kampanye pengeboman tanpa henti yang terbaru, pendidikan sekali lagi tertunda, karena sekolah-sekolah berubah menjadi tempat penampungan sementara dan bertahan hidup menjadi satu-satunya pelajaran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini menampung sekitar 400.000 warga Gaza yang terlantar di 278 sekolah dan fasilitas lainnya. Hingga 16 Juli 2024, UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan bahwa 70 persen dari sekolah-sekolah di Gaza telah dibom selama perang, dan sebagian besar dari mereka, 95 persen, digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi pada saat diserang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

7 jam lalu

Sheikha Moza. Instagram/mozabintnasser
Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

Sheikha Moza, pembela hak-hak anak dan pendidikan, menyuarakan kemarahannya atas tidak adanya tindakan global terhadap kekejaman Israel atas Gaza.


Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

10 jam lalu

Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

Jumlah total staf UNRWA yang tewas dalam serangan Israel di Gaza menjadi 220 orang.


Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

12 jam lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 12 September 2024 diawali oleh kemarahan Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese


Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

16 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel ke sekolah UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. REUTERS/Abed Khaled
Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

Pasukan Israel telah mengebom sebuah sekolah UNRWA yang berubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang


Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

20 jam lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz


Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

22 jam lalu

Brendan Horsley. igis.govt.nz
Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel


UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

1 hari lalu

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

Enam petugas kemanusiaan UNRWA tewas dalam dua serangan udara Israel ke sebuah sekolah dan sekitarnya di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza


Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

1 hari lalu

Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

Hamas menyatakan menerima proposal gencatan senjata dengan Israel seperti yang diajukan oleh Amerika Serikat.


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.


Israel Tawarkan Yahya Sinwar Pelarian Aman dari Gaza dengan Imbalan Sandera

2 hari lalu

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Israel Tawarkan Yahya Sinwar Pelarian Aman dari Gaza dengan Imbalan Sandera

Seorang negosiator Israel mengajukan tawaran untuk memberikan jalan keluar aman dari Gaza bagi Yahya Sinwar dengan imbalan pembebasan seluruh sandera.