TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengklaim pihaknya membunuh komandan paling senior Hizbullah dalam serangan udara di Beirut pada Selasa. Serangan ini sebagai pembalasan atas serangan roket lintas batas yang menewaskan 12 anak muda tiga hari lalu yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok bersenjata Lebanon itu.
Ledakan keras terdengar dan kepulan asap terlihat membubung di atas pinggiran selatan Beirut – benteng Hizbullah yang didukung Iran – Selasa sekitar pukul 19.40. waktu setempat, kata seorang saksi Reuters.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan itu menewaskan Fuad Shukr, yang bertanggung jawab atas militer Hizbullah. “Shukr telah menanggung banyak darah warga Israel. Malam ini, kami telah menunjukkan bahwa darah rakyat kami ada harganya, dan tidak ada tempat di luar jangkauan kami. kekuatan untuk mencapai tujuan ini."
Sebuah pernyataan militer Israel mengatakan bahwa Shukr, juga dikenal sebagai Sayyid Muhsan, menjabat sebagai “tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat Nasrallah untuk merencanakan dan mengarahkan operasi masa perang.”
Tentara Israel mengklaim bahwa Shukr “telah mengarahkan serangan Hizbullah terhadap Negara Israel sejak 8 Oktober, dan dia adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di Majdal Shams di Israel utara pada Sabtu malam.”
Belum ada tanggapan langsung dari Hizbullah. Kelompok tersebut membantah terlibat dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu yang menewaskan 12 pemuda di lapangan sepak bola di desa Majdal Shams, Druze.
Sumber keamanan senior dari negara lain di wilayah tersebut mengkonfirmasi bahwa Shukr meninggal karena luka yang dideritanya dalam serangan tersebut.
Serangan Israel di pinggiran selatan Beirut juga menewaskan tiga warga sipil termasuk dua anak-anak, kata sumber medis dan keamanan kepada Reuters.
Televisi Al Manar Lebanon mengutip kementerian kesehatan Lebanon yang melaporkan 74 orang terluka dan tiga orang tewas dalam serangan di sekitar Dewan Syura Hizbullah, sebuah badan pembuat keputusan, di lingkungan Haret Hreik.
Rekaman Reuters menunjukkan sebuah gedung bertingkat di pinggiran selatan yang sudut atasnya tampaknya terpotong. Puing-puing hangus berserakan di jalan-jalan di bawahnya, tempat kerumunan orang berkumpul untuk meneriakkan dukungan kepada pemimpin Hizbullah.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan Golan, namun mengatakan kelompok tersebut menembakkan roket ke sasaran militer di Dataran Tinggi Golan. Pembunuhan terhadap para pemuda tersebut memicu kesibukan diplomatik tingkat tinggi Barat untuk mencegah eskalasi besar-besaran yang dapat mengobarkan konflik di Timur Tengah.
Koordinator Khusus PBB Jeanine Hennis-Plasschaert menyerukan ketenangan di tengah meningkatnya ketegangan dan meminta Israel dan Lebanon untuk mengeksplorasi semua jalur diplomatik untuk mengakhiri permusuhan.
“Tidak ada solusi militer,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Serangan pada Selasa di Beirut memicu kecaman luas dari para pejabat Lebanon dan sekutu regional Hizbullah termasuk Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, Suriah dan Iran, yang mendukung ketiga kelompok tersebut.
Gedung Putih, yang sebelumnya juga mengaitkan serangan Sabtu itu dengan Hizbullah, menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap “semua ancaman yang didukung Iran termasuk Hizbullah” dan mengatakan pihaknya sedang mengupayakan solusi diplomatik.
Militer Israel mengatakan mereka tidak mengeluarkan instruksi baru untuk pertahanan sipil di Israel, sebuah kemungkinan indikasi bahwa Israel tidak segera merencanakan serangan lebih lanjut. Channel 12 TV mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan Israel tidak menginginkan perang habis-habisan.
Media Israel melaporkan bahwa bergantung pada reaksi Hizbullah, militer menganggap serangan di Beirut sebagai penyelesaian tanggapan terhadap serangan Dataran Tinggi Golan.
Ada sekitar 25 roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan ke Israel utara sepanjang hari, kata militer Israel. Petugas medis melaporkan seorang pria berusia 30 tahun di komunitas koperasi Kibbutz Hagoshrim terbunuh.