TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih pada Sabtu mengutuk serangan rudal terhadap sebuah desa Druze di Israel utara, dan menyebut serangan tersebut, yang menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak, di lapangan sepak bola di Dataran Tonggi Golan itu “mengerikan.”
Pihak berwenang Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu dan berjanji akan membalas kelompok Lebanon yang didukung Iran, meskipun Hizbullah membantah bertanggung jawab.
“Dukungan kami terhadap keamanan Israel sangat kuat dan teguh terhadap semua kelompok teroris yang didukung Iran, termasuk Hizbullah Lebanon,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
Israel menuding Hizbullah dan bersumpah untuk membalas kelompok Lebanon yang didukung Iran.
Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak dimulainya konflik di Gaza.
“Serangan Hizbullah hari ini melewati semua garis merah, dan responsnya akan sesuai dengan itu. Kita sedang mendekati momen perang habis-habisan melawan Hizbullah dan Lebanon,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz kepada Axios.
Dalam pernyataan tertulisnya, Hizbullah mengatakan: “Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas menyangkal semua tuduhan palsu terkait hal ini”.
Kelompok ini sebelumnya mengumumkan beberapa serangan roket yang menargetkan posisi militer Israel di lokasi lain di Lebanon.
Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel adalah bagian dari Suriah hingga 1967, ketika Israel merebut sebagian besar wilayah tersebut dalam perang Timur Tengah, lalu mencaploknya pada 1981. Aneksasi sepihak tersebut tidak diakui oleh sebagian besar negara, dan Suriah menuntut pengembalian wilayah tersebut.
Lebih dari 40.000 orang tinggal di Golan yang diduduki Israel, lebih dari separuhnya adalah penduduk Druze. Druze adalah minoritas Arab yang menganut aliran Islam.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak di daerah-daerah di atau dekat perbatasan Lebanon-Israel sejak meletusnya perang Gaza, dalam konflik yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara kedua musuh yang bersenjata lengkap.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.300 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.
Pilihan Editor: 12 Orang Tewas dalam Serangan di Lapangan Sepak Bola, Israel Salahkan Hizbullah
REUTERS