Doctors Without Borders
Dalam sebuah pernyataan di X, organisasi amal Doctors Without Borders (dikenal dengan inisial MSF dalam bahasa Prancis) mengatakan bahwa mereka "merasa ngeri" dengan serangan tersebut, yang "sekali lagi menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman." Ia menambahkan: "Kami terus menyerukan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza."
ActionAid
Kelompok kemanusiaan ActionAid mengatakan bahwa mereka "marah dan patah hati" atas serangan yang "tidak manusiawi dan biadab" terhadap kamp Rafah. "Gambar-gambar yang datang dari mitra kami tentang tubuh-tubuh yang terbakar adalah bekas luka di wajah kemanusiaan dan komunitas global, yang sejauh ini telah gagal melindungi orang-orang Gaza," katanya, seraya menambahkan bahwa salah satu koleganya nyaris tak lolos, setelah meninggalkan tempat penampungan sehari sebelum serangan.
Pusat HAM Palestina
Triestino Mariniello, seorang pengacara dari Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCGR), mengatakan bahwa serangan terhadap zona aman yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa Israel masih mengabaikan ICJ. "Gambar-gambar mengerikan yang datang dari Rafah ini menunjukkan bahwa pihak berwenang Israel sama sekali tidak menghiraukan langkah-langkah sementara yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional."
Lembaga pemikir AS, DAWN
Dalam tulisannya di X, Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif lembaga pemikir yang berbasis di Amerika Serikat, DAWN, bertanya kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken: "Apakah membakar orang di tenda-tenda pengungsi termasuk dalam 'serangan serius yang gagal melindungi warga sipil' di Rafah?"
Jurnalis Lebanon, Dalal Mawad
Dalal Mawad, seorang jurnalis Lebanon pemenang penghargaan, juga ikut memberikan pendapatnya, dengan menulis di X: "Pada tahun 1996, saya melihat seorang bayi yang baru lahir yang dipenggal kepalanya dalam pembantaian Qana yang dilakukan oleh Israel di sebuah kamp pengungsian PBB di selatan Lebanon. Saya tidak pernah pulih dari pemandangan itu. Tadi malam, kejahatan yang sama terjadi lagi. Impunitas berarti sejarah akan selalu terulang."
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Israel Serang Rafah, Spanyol Minta 26 Negara Eropa Dukung Putusan ICJ